Bella dan Linda Menuju All England
JAKARTA - Tunggal putri Indonesia begitu akrab dengan kegagalan di event All England. Kali terakhir wakil Merah Putih bisa naik podium adalah atas nama Susi Susanti pada 1994. Setelah Susi, hingga dua dua dekade kemudian prestasi itu sepertinya belum akan terulang.
Untuk All England tahun ini, perorangan putri kategori prestasi mengirimkan dua wakilnya. Yakni Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty. Secara ranking Aprilia Yuswandari dan Hera Desi bisa berpartisipasi karena masuk dalam 32 besar dunia. Namun, PP PBSI berkehendak lain.
Kabid binpres PP PBSI Rexy Mainaky kemarin (26/2) menuturkan sistem pengiriman kini lebih selektif. Bukan asal ikut dan pulang dengan tangan hampa. Tetapi disesuaikan level permainan si pemain itu sendiri.
\"Kalau hanya bisa di grand prix atau grand prix gold, buat apa ikut superseries atau superseries premier. Selain buang-buang uang partisipasi, ngapain juga memaksa kalau sudah tahu akan kalah,\" sebut Rexy. Tahun lalu, Indonesia mengirim empat wakil di All England.
Dari level tunggal putri pelatnas yang ada saat ini, peraih medali emas ganda putra Olimpaide 1996 tersebut menuturkan belum saatnya Linda dkk tampil di kasta tertinggi. Buktikan juara di grand prix gold, baru menapak ke jenjang yang di atasnya.
Pergantian pelatih di tunggal putri prestasi, diharapkan mampu membawa efek positif tahun ini. Liong Chiu Shia sebagai pelatih kepala digantikan Marlev Mainaky. Marlev sendiri pernah di sektor tunggal putri periode 2007-2011 lalu.
Pelatih tunggal prestasi Marlev Mainaky mengatakan masih pelan-pelan mengubah lima pemain yang ada. Dari hasil evaluasi tahun lalu, perbaikan yang dikejar adaah masalah endurance atau ketahanan fisik pemain.
\"Kalau langsung dituntut hasil bagus buat tunggal putri selama saya pegang menuju All England ini rasanya terlalu mepet. Efektif berlatih baru setelah liga di Surabaya. Tiga minggu sampai All England waktu yang pendek,\" kata Marlev.
Nah, kondisi terakhir Bella, sapaan Bellaetrix Manuputty, dan Linda menuju All England sejauh ini menurut Marlev cukup lumayan. Bella yang performanya terus naik dalam dua bulan belakangan siap memberikan kejutan.
Pekerjaan rumah terbesar justru membangkitkan motivasi Linda. Pemain asal Jaya Raya Suryananaga Surabaya itu terus merosot sejak pertengahan tahun lalu. Soal gaya main Linda yang tanpa pukulan berbahaya, Marlev pun tak bisa mengubahnya.
Di sisi lain, Bella ketika ditanya mengenai target di All England tahun ini, pemain berusia 25 tahun itu hanya menjawab yang terbaik. Bella sadar kalau peta persaingan tahun ini akan berat.
\"Pokoknya usaha yang terbaik. Lawan juga itu yang akan ditemui. Saya memilih untuk bermain lepas dan tak ada beban,\" tutur Bella.
(dra/ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: