33 Penumpang Kereta Tewas Dibantai

33 Penumpang Kereta Tewas Dibantai

YUNNAN -  Provinsi Yunnan Tiongkok Berduka. Peristiwa pembantaian brutal yang menewaskan 27 warga terjadi di depan umum terjadi di sana.

Para korban itu adalah penumpang dan calon penumpang yang sedang berada di Stasiun Kumning, Provinsi Yunnan.

Setidaknya 33 orang dilaporkan tewas mengenaskan dengan bersimbah darah di beberapa lokasi di stasiun. Misalnya di ruang tunggu, loket hingga di jalanan sekitar stasiun. Tak hanya itu 162 orang dilaporkan mengalami luka serius akibat penyerangan itu.

Menurut polisi setempat, pelaku pembantian itu adalah kelompok orang tak dikenal yang bersenjatakan pisau dan senjata tajam jenis lainnya. Para pelakujuga berpakaian serba hitam-hitam.

Dilansir Xinhua News Agency, peristiwa itu terjadi Minggu (1/2) sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Kala itu kesibukan di salah satu stasiun terbesar di bagian barat daya Tiongkok berlangsung seperti biasa.

Tiba-tiba suara teriakan pecah setelah datang segerombolan menggunakan pisau dan menyerang para pengguna jasa kereta itu.

\"Saya melihat orang-orang itu datang membawa pisau panjang dan menyerang orang-orang disana. Saya langsung teriak dan lari bersama yang lainnya,\" kata Yang Haifei, seorang penumpang yang kala itu berada di lokasi kejadian seperti dilansir Daily Mail.

Ternyata meraka tak hanya menakut-nakuti. Tapi benar-benar berbuat brutal nan keji. Orang-orang di sana dibantai pakai pisau. Karena memang tak punya senjata untuk membela diri, para korban itu pun bertumbangan.

Berdasarkan foto yang diunduh media setempat tampak para korban itu tergeletak bersimbah darah.

Polisi setempat belum memberikan keterangan resmi terkait pembantaian ini. Mereka juga belum bisa memastikan apakah peristiwa ini murni kriminal atau aksi terorisme dari kelompok pemberontak di Tiongkok.

Aksi ini pun langsung mendapat perhatian dari Presiden Tiongkok Xi Jinping. Dia mendesak aparat kepolisian segera mengungkap siapa pelaku pembantaian ini. \"Mereka harus dihukum sesuai hukum,\" kata Xi Jinping.

(mas/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: