PLN Kurangi Porsi BBM
JAKARTA - Pemerintah terus berusaha menekan penggunaan BBM di Indonesia. Salah satunya, dengan mengganti pembangkit listrik bersumber tenaga diesel atau solar. Targetnya adalah wilayah-wilayah kepulauan yang dulunya menyerap banyak BBM untuk sumber listrik.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan sumber energi selain minyak di dekat wilayah tersebut. Pulau Batam, misalnya. Dia menyebut, wilayah tersebut sudah tidak menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
\"Sekitar 70 persen pembangkit listrik PLN yang beroperasi di Batam menggunakan gas bumi. Sedangkan sisanya merupakan pembangkit yang menggunakan batu bara,\"ungkapnya akhir pekan lalu.
Dengan berkurangnya BBM, lanjut dia, pemerintah sangat terbantu. Sebab, tingginya harga BBM mengharuskan pemerintah memberikan subsidi. Sedangkan biaya operasi pembangkit listrik jenis lainnya tak memerlukan dana tersebut. \"Rasio elektrifikasi di Kepulauan Riau memang harus ditingkatkan. Tapi dilakukan dengan menyuplai pulau-pulau kecil dengan gas engine. Jadi akan memakai PLTG. Nanti, PLTD-nya dimatikan dan diganti,\" tambahnya.
Susilo menambahkan, kinerja PLN wilayah Batam patut dicontoh. Sebab, masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang menggunakan BBM sebagai sumber pembangkit listrik. Salah satunya Bali. \"Saya minta Pak Nur (Dirut PT PLN Nur Pamudji), tolong Bali dibuat seperti Batam. Jadi ada PLN Wilayah Bali, sehingga di sana tidak disubsidi. PLTD yang minum solar diganti dengan pembangkit berbahan bakar gas,\" jelasnya.
Kepala Divisi Gas dan BBM PT PLN Suryadi Mardjoeki merespons positif instruksi Susilo. Menurut dia, saat ini pihaknya sudah berusaha menanggulangi permasalahan di Bali. Salah satunya, dengan melakukan gasifikasi pada pembangkit listrik di wilayah tersebut. Dia menargetkan upaya tersebut terealisasi pada 2015.
\"Untuk fasilitas, kami sebenarnya punya dua PLTG (Pembangkit Listrik tenaga Gas). Yakni di Gilimanuk dan Pamaron. Tapi mereka saat ini dioperasikan dengan BBM karena tak ada pasokan. Karena itu, kami akan mengambil pasokan LNG dari Bontang. Selain itu, kami juga melakukan pengadaan gas engine di Pesanggaran. Nanti sistemnya memakai mini LNG. Kami akan membangun LNG storage,\" ujarnya.
Upaya gasifikasi tersebut bakal didukung selesaianya kabel transmisi bawah laut Jawa-Bali. Proyek yang sempat tertunda itu diklaim sudah tersambung hingga Gilimanuk. Jika tak ada halangan, pihaknya menargetkan transmisi tersebut selesai pada April-Mei 2013. \"Masuknya sirkuit baru bisa menyalurkan total 300-350 MW dari Jawa. Nah, beban normal di Bali itu 500-600 MW. Kalau puncaknya 800 MW. Dengan bantuan transmisi, saat ini Bali membutuhkan gas 40 mmscfd (juta kaki kubik per hari),\" ungkapnya.
(bil/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: