>

Fat-Bike Bermunculan, E-Bike Tak Lagi Sebatas Komuter

Fat-Bike Bermunculan, E-Bike Tak Lagi Sebatas Komuter

\"Kami memahami bahwa faktor berat menjadi masalah bagi sebagian orang untuk mengendarai fat-bike. Karena itu, kami berusaha mengurangi berat tersebut secara ekstrem dengan mendesain frame dan rim,\" ujar CEO Sarma Bike Dmitry Shindyakin di booth pamerannya.

Meski berada di jajaran produk baru, Shindyakin menyatakan bahwa Sarma Shaman sudah benar-benar siap dipasarkan. Bukan hanya complete bike, Sarma juga menjual frame mereka secara terpisah. Harga complete bike-nya sekitar USD 4.000 atau Rp 46 juta (kurs USD 1 = Rp 11.500).

Jenis sepeda lain yang tidak kalah menarik perhatian tentu saja sepeda listrik. Begitu banyak sepeda jenis pedelec (tetap harus digowes meski dilengkapi motor listrik) yang menghiasi booth-booth pameran. Paling banyak berjenis sepeda komuter. Baik berupa sepeda lipat maupun urban bike konvensional.

Sepeda listrik biasanya lebih banyak digunakan sebagai sarana transportasi jarak dekat atau bike to work. Namun, di Taipei Cycle 2014, sepeda-sepeda listrik juga menyentuh segmen sport. Bukan sebatas konsep, MTB bermotor listrik juga sudah siap dilempar ke pasaran.

Salah satunya eflow yang dipajang di Nangang Exhibition Hall 4F. Dibangun dan dipasarkan Currie Tech, salah satu grup Accell Company dari AS, eflow sengaja dipajang di podium utama booth Fairly Manufacturing Company. Kesannya semakin sangar karena di seluruh frame-nya dihiasi \"percikan lumpur\".

 Kesan bahwa eflow adalah sepeda listrik muncul saat melihat seatpost yang sangat besar dan berfungsi sebagai baterai. Motor listriknya menempel di as roda belakang. Di dekat sepeda tersebut dipajang foto-foto orang yang sedang bersepeda di tanah terjal.

 \"Sepeda ini dipersembahkan untuk mereka yang suka menjelajah daerah pengunungan. Mendaki pun terasa sangat ringan,\" ujar Rob Kaplan, VP & sales marketing Currie Tech.

Teknologi motor listrik juga menyentuh jenis sepeda yang digunakan untuk olahraga ekstrem seperti downhill. Di sejumlah booth pameran, tampak sepeda downhill yang sudah dilengkapi motor listrik. Bedanya, motor listrik itu tidak berada di as roda, melainkan menancap di bottom bracket layaknya gearbox. Sangat terlindungi karena terbungkus material keras agar tidak rusak jika terkena benturan.

Adanya berbagai inovasi dan tren bike itu cukup menggambarkan bahwa slogan Taipei Cycle 2014 tidak salah. Masih dengan tema Think Taiwan, Think Bicycle, tahun ini penyelenggara juga menambahkan moto baru. Yakni, Taiwan-Where Bikes Set The Future.

Chairman Taiwan Bicycle Exporters\" Association (TBEA) Antony Lo mengungkapkan, Taipei Cycle memang mengemban misi yang tidak lagi sekadar bisnis. Dalam sambutan di podium opening ceremony, Rabu (5/3), dia menyatakan bahwa Taipei Cycle 2014 mengemban tiga peran penting. Selain tempat memacu inovasi di bidang industri sepeda, Taipei Cycle merupakan surga sepeda serta menggelorakan pembangunan kota yang ramah sepeda.

\"Yang terakhir ini merupakan tantangan berat. Tapi, kita harus yakin bahwa sepeda dengan segala inovasinya akan membawa kebaikan jika bisa diterima sebagai sarana transportasi di mana pun, khususnya perkotaan,\" ujarnya.

(bersambung/c5/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: