Jepang Hadapi Tiongkok

Jepang Hadapi Tiongkok

 TOKYO - Hubungan pemerintah Jepang dan Tiongkok kian panas. Kemarin (9/3) pemerintah Jepang mengerahkan jet militer untuk menghadapi pesawat jet Negeri Panda itu. Pesawat militer Tiongkok terbang dekat wilayah udara Jepang.

 Pernyataan itu dikeluarkan pejabat pertahanan Jepang. Sayangnya, pejabat yang bersangkutan tidak memberitahukan apakah sempat terjadi konflik di udara atau tidak.

 Dalam paparannya, dinyatakan bahwa satu pesawat jenis pengumpul informasi Y-8 dan dua pesawat pengebom H-6 terbang melintasi Laut China Timur. Pesawat tersebut berada di wilayah udara internasional antara kepulauan Jepang bagian selatan dan menuju Laut Pasifik dan akhirnya kembali ke arah Tiongkok di rute yang sama kemarin. Meski posisi terbangnya masih di zona bebas, karena sudah mendekati wilayah Jepang, pihak militer Negeri Matahari Terbit itu tidak mau kecolongan. \"Mereka terbang di atas laut publik dan tidak ada pelanggaran di wilayah laut kami,\" ujar pejabat tersebut tanpa mau mengungkapkan lebih detail kejadian tersebut.

 Sebagaimana diberitakan, Jepang dan Tiongkok terlibat sengketa wilayah. Itu terkait dengan pulau-pulau di Laut China Timur. Jepang menyebut pulau tersebut Senkaku dan Tiongkok yang juga merasa memiliki menamai Diaoyu. Kapal dan pesawat milik Tiongkok kerap terlihat meninggalkan pulau-pulau yang disengketakan itu sejak pemerintah Jepang menasionalisasinya pada September 2012.

 Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi kepada Kongres Masyarakat Nasional menyatakan bahwa tidak ada ruang untuk berkompromi dengan Jepang. Terutama terkait dengan wilayah dan sejarah. Hubungan Jepang dengan Tiongkok memanas tidak hanya dipicu soal sengketa wilayah. Tapi, itu juga terjadi karena baru-baru ini Perdana Menteri Shinzo Abe mengunjungi Kuil Yasukuni. Di kuil tersebut dikubur para pahlawan perang Jepang. Termasuk di antara mereka adalah 14 orang yang dianggap sebagai penjahat perang kelas kakap oleh Tiongkok.

 \"Jika orang-orang di Jepang bersikukuh memutarbalikkan keputusan agresi militer yang dilakukan Jepang pada masa lalu, saya pikir komunitas internasional dan pencinta kedamaian di dunia tidak akan menoleransi atau memaafkannya,\" ujar Wang Yi.

(AFP/New York Times/sha/c4/tia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: