Tajam dan Senior Bukan Jaminan
TURIN - Satu gol ke gawang AC Milan pekan lalu, membuat Carlos Tevez sudah mengoleksi 15 gol di Serie A 2013-2014. Jumlah tersebut menempatkan striker Juventus itu sendirian di daftar capocanonieri alias top scorer. Torehan itu sekaligus membuktikan pilihannya untuk memperkuat Juve dan berkompetisi di Serie A bukan keputusan yang salah.
Musim ini, Tevez sudah tampil dalam 33 laga di berbagai ajang yang diikuti Juve. Seluruh gol diciptakannya saat membela la Vencchia Signora atau Si Nyonya Tua-julukan Juve, di Serie A. Bagaimana pun, dia tetap menunjukkan diri sebagai pemain yang paling konsisten menciptakan gol di Juve yang kian mendekati scudetto alias gelar juara musim ini.
Sayangnya, penampilan mentereng di level klub itu belum membuatnya mampu kembali menembus panggilan ke tim nasional Argentina. Pelatih Alejandro Sabella ogah meliriknya saat tim Tango melakoni uji coba terakhirnya menghadapi Rumania, Kamis (6/3).
Harus diakui, menumpuknya stok lini depan Argentina membuat Tevez harus tersingkir. Eks striker dua klub Manchester, Manchester United dan Manchester City tersebut kalah bersaing dengan Lionel Messi, Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero. Bahkan untuk alternatif, Sabella lebih memilih Ezequiel Lavezzi hingga Rodrigo Palacio.
Namun, sebenarnya bukan semata itu masalahnya. Hubungan buruk antara Tevez dan Sabella membuat sang pelatih alergi memakai jasanya. Sejak menangani Argentina pada Juli 2011 dia tak sekali pun memanggil Tevez.
\"Saya tidak bicara tentang pemain yang tidak dipanggil,\" kata Sabella kepada ANSA, usai laga melawan Rumania.
Sabella mendapatkan tekanan terkait hasil tanpa gol di Bucharest, Rumania. Tiga pemain yang sudah diplot mendapatkan tempat, Messi, Higuain dan Aguerro gagal menunjukkan ketajaman. Padahal, dengan formasi 4-3-3 atau 4-2-4, barisan penggedor jadi elemen paling penting di tim Albiceleste, julukan Argentina.
\"Saya memiliki kepercayaan pada para pemain saya dan saya percaya pada penyerang yang saya pilih. Mereka semua all star sepak bola Argentina,\" tegas Sabella.
Sementara Tevez mengakui tak lagi memiliki ambisi besar untuk kembali memperkuat Tango. Menurutnya, konsentrasi di klub lebih penting dari pada berharap mendapatkan panggilan ke Piala Dunia dari Sabella.
\"Piala DUnia? Saya malas selalu berbicara mengenai timnas. Saya sedang bermain bagus di sini, saya senang bersama Juventus, itu yang penting. Semua keputusan ada di tangan Sabella,\" beber Tevez.
Nama besar lain yang memiliki problematika serupa tapi tak sama dengan Tevez adalah Fernando Torres. Nama striker Chelsea itu tak disertakan pelatih Spanyol Vicente del Bosque dalam skuad Spanyol menuju uji coba melawan Italia pekan lalu. Torres terakhir kali mendapatkan panggilan timnas saat Spanyol berlaga di Piala Konfederasi 2013. Selanjutnya, dia tak disertakan dalam tiga kali uji coba, termasuk melawan Italia.
Sebelum mengumumkan pemanggilan untuk laga melawan Italia, Del Bosque sudah mengeluarkan warning pada Torres. Jika dia tak segera menunjukkan peningkatan performa di level klub, Del Bosque tak segan meninggalkan Torres atau pemain senior lain. Tak peduli bahwa Torres adalah pemain yang mengantarkan Spanyol merebut tiga trofi event major beruntun, Euro 2008 dan 2012 serta Piala DUnia 2010.
(ady)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: