Setahun Layani 4.000 Pasien dari Berbagai Negara
\"Dengan syarat, kerja sama atau bantuan yang diberikan sifatnya tidak mengikat seperti yang dilakukan di Royan,\" tambah Dr dr Joni Wahyuadi SpBS (K).
Joni mencontohkan, di Tiongkok pengembangan stem cell banyak ditopang oleh warganya yang sukses di luar negeri. Mereka mau membantu karena potensi ilmu ini untuk kemajuan ilmu kedokteran sangat besar. Apalagi, masyarakat yang menginginkan pengobatan dengan sistem stem cell cukup banyak.
Dia menyebut, selama ini sekitar 30 pasien per bulan menghendaki pengobatan dengan stem cell. Mereka dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, RSUD dr Soetomo baru mampu melayani sebagian. Sebab, fasilitas yang dimiliki masih terbatas. Akibatnya, banyak pasien yang lari ke luar negeri.
\"Nah, kami ingin membendung masyarakat agar jangan lari ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan ala stem cell,\" ujar spesialis dan konsultan bedah saraf itu.
Menurut Joni, secara kualitas pengobatan di RSUD dr Soetomo tak kalah dengan rumah sakit di luar negeri. Apalagi, stem cell masih merupakan pelayanan berbasis riset dan belum menjadi pengobatan berstandar. \"Secara umum para dokter di dunia sama-sama masih mengembangkan ilmu ini,\" jelasnya.
(*/c2/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: