Rumah Budaya Indonesia Pertama, Dibangun di Timor Leste

Rumah Budaya Indonesia Pertama, Dibangun di Timor Leste

Di Lahan Bekas Polres Dili, Dengan Biaya Sewa USD 1/Tahun

JAKARTA-Rumah atau pusat budaya negara-negara asing sudah menjamur di ibukota Jakarta atau daerah-daerah lainnya. Tetapi sebaliknya, belum ada satupun rumah budaya Indonesia yang ada di luar negeri. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan pendirian rumah budaya Indonesia pertama di Dili, Timor Leste.

 Kemendikbud kemarin mengumumkan pemenang desain atau arsitektur rumah budaya Indonesia di Dili yang diciptakan oleh Baskoro Tedjo. Desainnya cukup futuristik dan sama sekali tidak menunjukkan kesan rumah adat nusantara. \"Rumah budaya itu konsep. Tidak selalu bentuknya harus seperti rumah joglo, rumah gadang, atau rumah-rumah lainnya,\" ujar Wamendikbud Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti.

 Wiendu mengatakan rumah budaya Indonesia di Dili menempati lahan seluas 2.000 meter persegi. Lokasinya merupakan bekas Mapolres Dili, ketika masih gabung dengan Indonesia dulu. Pemerintah Indonesia mendapatkan hak sewa tanah itu selama 50 tahun, dengan biaya sewa hanya USD 1/tahun. Dia mengatakan aturan administrasi di Dili menyebutkan, tidak boleh orang asing memiliki lahan di sana.

 Menurut guru besar  Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, rumah budaya di Dili akan segera dibangung dengan anggaran sekitar Rp 60 miliar. Dia mengatakan anggaran pembangunan rumah budaya di setiap negara berbeda-beda. Untuk pegawainya sendiri, nanti akan ditangani oleh PNS yang dibina langsung Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) setempat.

 Di dalam rumah budaya ini, akan diisi kegiatan yang beragam. Intinya pengenalan budaya Indonesia ke masyarakat setempat. Seperti latihan pagelaran wayang, gamelang, dan kebudayaan lain dari Indonesia. Timor Leste dipilih menjadi tempat pertama, karena memiliki kedekatan historis dengan Indonesia.

 Wiendu mengatakan sesuai dengan konsep rumah, maka kondisi rumah kebudayaan harus dibuat senyaman mungkin. \"Kami jauhi kesan birokrasi seperi kantor,\" katanya.

 Pembangunan rumah budaya Indonesia berikutnya direncanakan di Paris, Prancis. Tempat ini dipilih karena menjadi basis kebudayaan dunia karena ada markas Unesco (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization).

 Setelah itu rumah budaya Indonesia juga akan dibuat di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Belanda, Myanmar, serta di Australia. Negara-negara itu dipilih karena menjadi trendsetter kebudayaan. Selain itu negara-negara itu dituju karena banyak peneliti atau orang-orang yang aktif menekuni kebudayaan Indonesia.

 Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan mengatakan, rumah budaya Indonesia di Dili ditargetkan tahun depan sudah selesai pembangungan. \"Rumah budaya negara lain terus bermunculan di Indonesia. Bahkan Tiongkok menargetkan membangun rumah kebudayaan mereka di 50 negara selama setahun,\" tandasnya. Dia mengatakan kekayaan kebudayaan Indonesia harus dikenal bangsa lain.

(wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: