>

Musim Terburuk AC Milan

Musim Terburuk AC Milan

Atletico Madrid 4 - 1 AC Milan (agregat 5-1)

      MADRID - Clarence Seedorf didatangkan AC Milan pada Januari lalu sejatinya untuk mendukung performa mereka di Liga Champions. Sebab, itu adalah satu-satunya kompetisi di mana peluang juara masih terbuka. Alih-alih meraih prestasi, mereka justru terancam dalam musim terburuk Milan sejak 2000-2001.

      Rossonerri di akhir era Alberto Zaccheroni itu hanya mampu finis di peringkat ke-6. Mereka juga gagal melangkah jauh di Liga Champions karena mentok di fase grup. Akibatnya, selain puasa gelar, mereka juga tidak bisa tampil di Liga Champions pada musim berikutnya. Padahal, selama ini titel di kompetisi para juara Eropa itu menjadi kebanggaan mereka dengan raihan tujuh piala.

      Musim ini, situasi yang sama terancam berulang. Mereka kini terdampar di posisi ke-10 klasemen sementara Serie A. Untuk bisa merangsek ke tiga besar, sangat sulit bagi Milan dengan sisa laga yang tinggal 11 laga lagi. Situasi itu bertambah runyam karena mereka tak berkutik di Liga Champions.

      Dalam duel babak 16 besar second leg melawan Atletico Madrid kemarin (12/3) dini hari, Milan tidak menampilkan diri sebagai tim dengan raihan tujuh gelar Liga Champions. Mereka tampil tanpa semangat bertarung hingga keok 1-4 di depan pendukung Atletico di Vicente Calderon.

      Bomber paling hot musim ini Diego Costa mengawali keunggulan Atletico dengan gol spektakuler di menit ke-3. Blunder Michael Essien membuat bola sampai kepada Koke. Dia langsung mengirim umpan ke Costa yang berada tepat di depan gawang. Umpan lambung itu diselesaikan Costa dalam posisi melompat. Christian Abbiati tak kuasa menghadang laju bola yang keras.

      Gol perdana Atletico itu sempat mematik perlawanan dari Milan. Mereka membalas melalui gol Kaka pada menit ke-27. Penetrasi Andrea Poli di sisi sayap kanan membuahkan umpan lambung ke depan gawang Thibaut Curtois. Kaka yang berada dalam posisi bebas menyelesaikan umpan matang itu dengan tandukan.

      Milan sempat memberi perlawanan kepada tim berjuluk Los Rojiblancos tersebut. Namun, gol Arda Turan membuyarkan semuanya. Tendangan keras pemain Turki itu mengoyak jala Abbiati setelah sebelumnya sempat berubah arah lantaran menyentuh bek Milan.

      Setelah gol kedua itu, Milan seperti kalah sebelum laga bearkhir. Beban harus mencetak tiga gol membuat mereka dalam tekanan besar. Akibatnya, berturut-turut gawang mereka bobol oleh Raul Garcia (71\") dan oleh Costa (85\") lagi. \"Gol Turan sudah membunuh kami sejak awal,\" kata Poli seperti dikutip Goal.

      Seedorf mengungkapkan, kekalahan itu menyempurnakan penderitaan Milan musim ini. Skuad Milan benar-benar tak berdaya melawan inferioritas mereka sendiri. \"Setelah gol kedua, tak ada lagi cahaya. Energi di dalam tim ikut mati,\" timpal Seedorf.

(aga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: