Malaysia Bantah Dugaan Tiongkok dan AS

Malaysia Bantah Dugaan Tiongkok dan AS

Soal Terbang 4 Jam dan  Foto Bagian Pesawat 

 KUALA LUMPUR-Memasuki masa pencarian pada hari keenam kemarin, dugaan lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) bernomor penerbangan MH370 masih terus muncul. Namun, seperti sebelumnya, setelah dicek pemerintah Malaysia, dugaan baru yang dilontarkan pakar keamanan AS dan Tiongkok itu tidak terbukti.

 Kemarin pagi pemerintah Tiongkok mengumumkan bahwa satelit mereka menemukan benda serupa reruntuhan atau serpihan pesawat di Laut China Selatan. CNN melaporkan bahwa ada kemungkinan itu adalah badan pesawat yang jatuh di Selat Malaka, sebelah barat Semenanjung Malaysia. Citra satelit tersebut diperoleh pada Minggu lalu (9/3), sehari setelah pesawat nahas itu dinyatakan hilang pada Sabtu siang (8/3).

 Seperti diberitakan, MAS dengan kode penerbangan MH370 berangkat dari Bandara Kuala Lumpur menuju Beijing Sabtu pukul 00.41 waktu setempat dan hilang kontak sekitar sejam kemudian. Di dalam pesawat ada 239 orang.

 Mengapa foto satelit itu baru diumumkan sekarang\"  Kepala Penerbangan Sipil Tiongkok Li Jiaxiang membantah telah menyembunyikan data temuan objek terapung di Laut China Selatan yang diduga serpihan pesawat Malaysia Airlines MH370.

 Menurut Li, hingga saat ini Tiongkok masih memastikan objek yang tertangkap satelit itu terkait dengan pesawat yang hilang saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing.  \"Satelit Tiongkok telah menemukan objek mengapung yang berasap. Saat ini kami tidak bisa memastikan benda itu berhubungan dengan pesawat Malaysia yang hilang,\" kata Li sebagaimana dikutip Reuters kemarin.

 Beberapa jam setelah rilis foto satelit Tiongkok, giliran sejumlah penyidik AS yang mengeluarkan dugaan baru soal hilangnya pesawat MAS. Para penyidik penerbangan dan pejabat keamanan nasional AS yakin pesawat tetap terbang empat jam setelah otoritas penerbangan Malaysia memperhatikan pesawat itu hilang dari radar di atas Laut China Selatan.

 Para penyidik penerbangan menghitung bahwa pesawat MH370 berjenis Boeing 777 terbang total selama lima jam. Itu berdasar data otomatis yang diunduh dan dikirim ke darat dari mesin Boeing 777 sebagai bagian dari program pemeliharaan dan pemantauan rutin.

 Dugaan para penyidik itu menimbulkan sejumlah pertanyaan dan kemungkinan baru tentang apa yang terjadi di atas pesawat sekitar satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur saat menuju Beijing.

 Sejumlah pejabat kontraterorisme AS sedang meneliti kemungkinan bahwa pilot atau orang lain dalam pesawat telah mengalihkan pesawat ke sebuah lokasi yang dirahasiakan setelah dengan sengaja mematikan transponder pesawat guna menghindari deteksi radar.

 Namun, ketidakpastian besar tentang ke mana pesawat mengarah dan mengapa pesawat itu terus terbang begitu lama tanpa transponder yang bekerja telah menimbulkan sejumlah teori di kalangan para penyidik.

 Teori yang muncul, antara lain, pesawat mungkin telah dikomando untuk suatu alasan yang tampak tidak jelas bagi para pihak berwenang AS. Dalam sebuah brifing, kata orang itu, para pejabat diberi tahu bahwa para penyidik sedang aktif meneliti kemungkinan bahwa pesawat itu dialihkan \"dengan maksud akan menggunakannya untuk tujuan lain\". Berdasar kecepatan jelajah jet tersebut dengan total waktu terbang lima jam setelah berangkat dari Kuala Lumpur, Boeing 777 bisa mencapai Samudra Hindia, perbatasan Pakistan, atau bahkan Laut Arab.

 Kemarin sore para pejabat Malaysia membantah laporan yang mengatakan pesawat penumpang yang hilang sempat terbang beberapa jam setelah melangsungkan kontak terakhir. Juga, mengatakan bahwa gambar-gambar satelit Tiongkok tidak menunjukkan adanya puing pecahan pesawat itu.

 Menteri Transportasi Hishamuddin Hussein menegaskan, Kamis Malaysia Airlines meminta perusahaan pembuat pesawat Boeing dan perusahaan mesin Rolls-Royce memberikan data yang menunjukkan pesawat itu sempat menempuh perjalanan tambahan sejauh 4.000 kilometer selama empat jam. \"Sepanjang pengetahuan Rolls-Royce dan Boeing, laporan itu tidak akurat,\" tegas Hishamuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: