Pemprov Terima Banyak Catatan
LKPj Gubernur Ditanggapi Dewan
JAMBI- Tingginya inflasi selama 2013 yang mencapai sebesar 8. 74 persen sangat disesalkan. Hal ini menjadi catatan utama yang disampaikan dalam fraksi-fraksi di DPRD Provinsi Jambi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Jambi tahun 2013.
Fraksi Gerakan Keadilan contohnya, menilai pertumbuhan ekonomi Jambi tahun 2013 mencapai 7, 88 persen. Ini lebih tinggi dari 2012 yang hanya 7, 44 persen. “Sayangnya laju pertumbuhan ekonomi itu tergerus dengan tingginya inflasi 2013 yang mencapai sebesar 8, 74 persen. Angka ini lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya 8, 38 persen,” kata Supriyanto, juru bicara Fraksi Gerakan Keadilan.
Dikatakannya, harga beras yang masih mahal, begitu juga dengan cabai, bawang, minyak goreng, ayam dan kebutuhan pokok lainnya terus menambah pengeluaran masyarakat. Ini tentunya memicu tingginya angka inflasi.
Selain itu, angka pengangguran juga tinggi pada 2013 yang meningkat dari 3, 22 persen pada 2012 menjadi 4, 84 persen pada 2013. Hingga Agustus 2013, katanya, tercatat ada sebanyak 70, 3 ribu orang menjadi pengangguran. “Artinya bertambah 23 ribu orang penganggur dibanding bulan yang sama pada tahun 2012,” sebutnya.
Sementara itu, lagi-lagi RSUD menjadi salah satu perhatian dewan. Bahkan, dengan tegas fraksi PDIP meminta Gubernur untuk mengevaluasi manajemen RSUD Raden Mattaher.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI perwakilan Jambi menunjukka, RSUD RM dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan monev kegiatan pelayanan rawat inap tak efektif,” sebut Nur Tri Kadarini, juru bicara Fraksi PDIP.
Dai fraksi Golkar utamanya menyoroti masalah infrastruktur yang menurun capaiannya. Padahal, anggaran pembangunan infrastruktur sudah ditambah cukup besar, mencapai Rp 134, 507 M. Gusrizal, juru bicara fraksi Golkar menyebutkan, kondisi jalan baik ada penambahan 30 km dibanding 2012 yang hanya 551, 080 km, namun pada 2013 menjadi 581, 08 km.
“Kondisi sedang berkurang 19, 795 km dibanding capaian tahun 2012 sepanjang 544, 915 menjadi 525, 12 pada 2013. Lalu kondisi rusak ringain 272, 30 km atau 18, 09 persen, berkurang 7, 703 km dibandingkan capaian 2012 sepanjang 280, 003 km. Lalu yang rusak berat spanjang 126, 43 km atau 8, 40 persen atau berkurang sepanjang 2, 501 km dibanding 2012 yang mencapai 128, 931 km. Kami mohon penjelasannya,” katanya.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus usai paripurna mengatakan, memang banyak catatan yang diberikan kepada Pemprov Jambi oleh fraksi-fraksi. Dia menjelaskan, hal itu akan menjadi catatan dari dirinya untuk mengevaluasi kinerja dari setiap SKPD yang ada.
“Dari awal sudah saya katakan apa yang dikerjakan 2013 tidak semuanya baik, ada yang sukses namun pasti ada juga kelemahannya. Terutama menyangkut angka inflasi yang menjadi catatan khusus. Dalam penyampaian kemarin kan sudah saya katakan penyebab inflasi tinggi. Ini bukan hanya di Jambi, namun juga di tingkat nasional, walau di Nasional kita lebih di atas nasional tapi itu kenyataan,” katanya.
Dia menegaskan, itu akan menjadi perhatian dari dirinya. Ditanya soal apa langkah pasti yang akan dilakukan Pemprov dalam upaya menekan angka inflasi, dia menyebutkan, pihaknya akan memikirkan hal itu.
“Menekan angka inflasi ini sebenarnya masalah arus barang, kita sudah lancar sebenarnya. Kemarin yang menyebabkan tinggi ini adalah kenaikan kenaikan BBM dan gangguan produksi lainnya. Padahal antisipasi kjita sudah ada kawasan pangan untuk produksi cabai, namun kenyataannya memang menjadi catatatn khusus bagi kita,” pungkasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: