Kampanye Pertama, SBY Pamer Keberhasilan Pemerintah
SEWON - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi juru kampanye (jurkam) Partai Demokrat di lapangan Pendowoharjo, Sewon kemarin (17/3). Ini merupakan kali pertama SBY menjadi jurkam setelah agenda kampanye terbuka pada hari pertama di Magelang gagal lantaran harus menangani kabut asap di Riau.
SBY tak sendirian. Presiden dua kali periode ini bersama sejumlah jurkam nasional partai Demokrat lainnya. Antara lain, isterinya, yaitu Any Yudhoyono, putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhyono, Pramono Edhie Wibowo, dan Ruhut Sitompul.
Di hadapan sekitar 12 ribu kader partai Demokrat, SBY memaparkan sejumlah program saat masa pemerintahannya dalam sepuluh tahun terakhir ini. Misalnya, bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga pemberantasan korupsi. Bahkan, klaimnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di urutan 16 dunia.
\"Memberi bukti, bukan janji,\" tegasnya sembari disusul riuh tepuk tangan para kader dan simpatisan.
Menurut dia, tujuan utama dari berbagai program tersebut adalah demi kesejahteraan masyarakat. Karena itu, partai Demokrat tetap akan fokus meneruskan program-program tersebut. \"
\"Partai Demokrat akan menjadi benteng yang memperjuangkan hal itu,\" ucapnya.
Itu sebabnya SBY berpesan agar pemimpin yang terpilih nanti tidak mengobrak-abrik program-program rintisan pemerintahannya hanya karena berdasar rasa tidak suka.
\"Harus benar-benar dijaga, dan bahkan dilanjutkan,\" pintanya.
Selain itu, SBY juga menyoroti perannya atas lahirnya undang-undang keistimewaan DIJ. Menurut dia, lahirnya undang-undang berkat peran dirinya sebagai presiden.
\"Saya bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X dan akhirnya sama-sama sepakat menghasilkan undang-undang ini,\" klaimnya.
Dalam kesempatan itu, SBY juga mempraktikkan simulasi pencoblosan dengan benar. Dengan didampingi Any Yudhoyono, Edhie \"Ibas\" Baskoro, memeragakan simulasi dengan memanfaatkan papan berukuran besar.
Simulasi tersebut salah satu tujuannya adalah meningkatkan partisipasi pemilih. Hal itu juga sekaligus untuk menekan suara yang tidak sah.
Anggota dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menegaskan, partai Demokrat tetap konsisten mendukung pemberantasan korupsi, meskipun tak sedikit kader partai belambang mercy itu yang terlibat dalam praktik haram dan menjadi tahanan KPK.
\"Katakan tidak untuk korupsi. Ini slogan yang melekat pada partai Demokrat,\" ungkap pria yang juga peserta konvensi capres partai Demokrat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: