Tarif Caesar Tak Masuk Ina CBGs

Tarif Caesar Tak Masuk Ina CBGs

JAKARTA - Tarif operasi caesar tereliminasi dalam revisi penarifan biaya medis Indonesia Case Based Groups (Ina CBGs) yang akan dikeluarkan awal April. Kementerian Kesehatan menyatakan untuk saat ini tarif tersebut belum mendesak untuk diubah. Padahal, hampir dari seluruh klaim yang telah diajukan pihak rumah sakit (RS), tarif ini berada diurutan pertama dalam daftar kerugian RS.

\"Belum kita masukkan, tidak bisa kita nuruti semua permintaan rumah sakit,\" ujar Direktur Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Akmal Tahir kepada Jawa Pos kemarin. Akmal mengatakan, resiko kerugian tersebut tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada tarif Ina CBGs yang dianggap rendah. Namun juga harus dilihat dari efektifitas RS dalam me-manage biaya. Selain itu, lanjutnya, Ina CBDs merupakan sistem keseluruhan sehingga tidak bisa jika hanya dilihat satu persatu setiap tarif yang dirasa rendah.

Namun menurutnya, tidak menutup kemungkinan jika nanti tarif operasi Caesar ini akan dinaikkan. Sebab evaluasi terhadap sistem Ina CBGs masih akan terus dilakukan. \"Kemungkinan nanti bisa saja dinaikkan (tarif operasi Caesar). Tapi yang jelas, setelah kita luncurkan tarif baru nanti kita berenti dulu. Kita lihat efek makronya. Setelah enam bulan kita akan evaluasi lagi,\" paparnya.

Diakuinya, pada revisi kali ini tidak semua keluhan dari pihak RS akan terpenuhi. Sebab, dalam revisi tarif saat ini tidak akan ada penurunan tarif terhadap tarif lama yang dirasa terlalu tinggi. Sehingga ditakutkan ketersediaan uang tidak akan mencukupi untuk membayar klaim RS jika semua dinaikkan. \"Kalau tarif yang dirasa rendah dinaikkan semua tanpa disertai penurunan tarif yang lebih, iuran tidak akan cukup untuk membayar itu semua. Harus dilihat juga dong, ini kan sistem bukan satu persatu. Overall mereka juga untung kalau saya lihat,\" jelasnya.

Saat ini, kata dia, ada salah satu tarif yang menjadi fokus utama dalam revisi yang tengah dilakukan pihaknya bersama National Casemix Center (NCC). Fokus tersebut tertuju pada tarif operasi bedah saraf. \"Klaim tarif bedah saraf ini sangat jomplang. Antar RS tipe A dan tipe B sangat jauh. Yang A sangat untung besar sementara B rugi besar. Hal ini yang harus segera dibenahi karena perbedaan yang sangat jauh,\" katanya. Selain bedah saraf, tarif operasi ortopedi dan operasi mata juga masuk dalam fokus tersebut.

Tarif baru Ina CBGs ini rencananya akan secara resmi dikeluarkan awal bulan depan. Akmal mengatakan, seluruh RS yang tergabung dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan d akan menerima rincian perubahan tarif dalam waktu dekat.

(mia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: