Merintis Karir dari Bawah
MENJADI bagian BPJS merupakan suatu pekerjaan yang sangat erat dengan sosial kemasyarakatan.
Hal inilah yang selalu dirasakan oleh M. Adi Nugroho apabila ada masyarakat yang datang menemuinya untuk mengurus persoalan sosial, terutama soal produk-poduk yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan (KT).
Dan ia pun sangat merasa senang bisa menjelaskan tentang hak-hak yang dimiliki oleh setiap pekerja apabila bergabung dengan BPJS KT.
Ditemui Jambi Ekspres diruang kerjanya, Nugroho saap akrabnya menjelaskan, bahwa ada satu kepuasan bekerja ketika peserta atau tenaga kerja yang membutuhkan dirinya dan dirinya bisa hadir.
Hal itu sudah menjadi tugasnya yang harus dijalankan oleh setiap pribadi yang tergabung dengan BPJS KT. Pada prinsipnya, BPJS KT merupakan pekerjaan yang sangat dekat dengan sosial.
\"BPJS KT ini merupakan pekerjaan dibidang jaminan sosial memiliki unsur sosial yang sangat tinggi, terutama dalam hal pemberian hak-hak tenaga kerja,\" jelasnya.
BPJS KT Jambi sejauh ini sudah memiliki kebersamaan yang sangat kental dalam BPJS ini sendiri. Dengan begitu lebih mempermudah dalam memberikan layanan sosial kepada masyarakat.
Dan sebagai karyawan struktural, Nugroho, mengakui bahwa tidak dapat menetap pada suatu daerah dalam jejang waktu yang lama, namun bagaimana menjadikan itu suatu yang berkesan bagi masyarakat atau diri sendiri.
Nugroho mengaku, ia mulai bergabung dengan BPJS KT berawal pada tahun 2002 lalu dengan penempatan kerja pertama yaitu di Solo. Selama 11 tahun berkarir di Jamsostek sebagai account officer, barulah pada tahun 2012 ia dipercaya sebagai kepala bidang pemasaran di Jamsostek Lampung hingga Desember 2013 lalu.
Setelah itu, ia pindah ke Jamsostek Jambi 1 sejak Desember 2013. \"Sebagai karyawan struktural bisa jadi berpindah-pindah antara 2 sampai dengan 3 tahun pada satu daerah,\" sebut pria kelahiran 2 Maret 1976 ini.
Walaupun sering berpindah-pindah, Nugroho mengaku tetap home stay yang selalu dikunjunginya setiap liburan yaitu di Solo yang akan menjadi rumah pokok untuk pulang.
Karena apabila ada satu rumah yang dijadikan pokok, maka kehidupan akan jadi lebih tertata. \"Khususnya untuk anak-anak, mereka tidak perlu repot-repot pindah rumah dan sekolah, dan keluarga menetap di Solo,\" imbuhnya.
(kar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: