>

Bangun Pembangkit dari Limbah Bambu

Bangun Pembangkit dari Limbah Bambu

JAKARTA  - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memulai proses konstruksi pembangkit listrik tenaga biomassa (PLT Biomassa) di Bangli, Bali. Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan, PLT Biomassa di situ bertujuan mewujudkan kawasan Kabupaten Bangli sebagai pusat pengembangan energi baru terbarukan di Bali.

                Groundbreaking PLT Biomassa berbasis bambu dilakukan di Dusun Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli.  Pembangkit itu merupakan kerja sama antara PT Charta Putra Indonesia, Pemda Kabupaten Bangli, dan PT PLN. Pada tahap awal, PT Charta Putra Indonesia akan membangun pilot project bersama dengan PT General Electric. Kapasitas terpasangnya 400 kw (kilowatt) dengan limbah bambu sebagai bahan baku. Nilai investasinya Rp 10 miliar.

                \"Kami harap pembangkit ini bisa beroperasi pada Desember tahun ini. Harga jual listrik kepada PLN disepakati sebesar Rp 975 per kwh (kilo watt per jam),\" ujar Jero dalam keterangan resmi kemarin (7/4).

                Pemilihan bahan baku limbah bambu itu didasarkan pesatnya pertumbuhan tanaman tersebut di lahan seluas 6,034 ribu hektare. Lahan tersebut dinilai bisa lebih bermanfaat jika limbahnya digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik. \"Kami harap ini semakin mendorong pembangunan ekonomi masyarakat. Sebab, pemanfaatan bambu menjadi lebih optimal. Tak hanya bagian yang bisa dikembangkan secara produktif, limbah pun bisa dimanfaatkan,\" katanya.

Pemerintah berharap PLT Biomassa itu bisa memenuhi kebutuhan listrik di Bali yang terus meningkat. Menurut dia, kementerian sudah menargetkan pasokan listrik Bali mencapai 1.000 mega watt (mw) sebelum 2018. Saat ini kapasitas listrik Bali mencapai 700 mw. Itu pun dengan bantuan kabel bawah laut dari Jawa. \"Sebelum 2018 Bali harus punya 1.000 mw dari pembangkit sendiri. Kami akan bangun di Buleleng dan di Celukan Bawang. Dua tahap itu masing-masing 400 mw,\" ungkapnya.

Dia juga menambahkan, pemerintah bakal meresmikan proyek pembangkit listrik EBT di beberapa daerah lainnya. Misalnya, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Samalewa-Pangkajene Kepulauan dengan kapasitas satu mw. Kemudian,\" PLTS Tianyar Barat Karangasem, Bali dengan kapasitas 15 kwp (kilo watt peak). Juga, PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, dengan kapasitas 35 kwp.

(bil/sof)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: