>

eLSIK IKA PMII Bahas Soal Pemilih Pemula

eLSIK IKA PMII Bahas Soal Pemilih Pemula

JAMBI- Bertempat Dirumah besar NU Provinsi Jambi, Lembaga Studi Islam Dan Kebangsaan (eLSIK) Intitute For The Study Islam And Nationality (ISIN) Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Provinsi Jambi kembali mengadakan kegiatan diskusi.

Lembaga ini merupakan  bagian dari Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LKPPM) Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Jambi. dalam diskusi kali ii, hadir anggota KPU Provinsi Jambi sebagai pembicara, Desi Arianto, Bawaslu Provinsi Jambi, Doni, Pakar Hukum Unja Elita Rahmi, dan  dihadiri oleh beberapa perwakiln dari Ormas, OKP, BEM, dan Ketua Osis SMA/MAN Se-Provinsi Jambi.

Dalam diskusi ini diangkat tema ‘Menyelamatkan Suara Pemilih Pemula Pada Pemilu 2104’. Beberapa narasumber menerangkan, tema diskusi kali ini sangat menarik. Ada beberapa problem dalam persoalan ini.

Diantaranya banyak ketidaktahuan para pemilih terhadap siapa yang bakal mereka pilih. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi sistem kedaulatan NKRI, karena sistem pemilu merupakan bagian daripada sistem berdemokrasi. Pemilih pemula lebih cendrung bersikap apatis terhadap hak pilih mereka.

Bahkan jika ditanya siapa yang akan mereka pilih pada 9 April ini, masih banyak diantara mereka yang bingung menentukan pilihan meraka. Padahal 1 suara sangat menentukan kedaulatan bangsa Indonesia.

Dalam diskusi Singkat tersebut, Prabowo, Wakil Ketua eLSIK yang juga mantan Presiden BEM IAIN STS Jambi 2013 mengungkapkan, dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan pemilih pemula bisa menjadi pemilih yang kritis.

“Dimana kita para pemuda terutama pemilih pemula dapat bersama-sama menjadi pemilih kritis dalam memberikan hak suaranya kepada calon wakil rakyat yang benar-benar memilki visi berorientasi pada pengabdian terhadap kepentingan rakyat bukan pengabdian kepada klas borjuasi dan kapitalis. Karena demokrasi bukanlah sekedar kebebasan melainkan,” ungkapnya.

Hal ini di tegaskan juga oleh salah satu narasumber, Elita Rahmi. Dia mengatakan, pemilih pemula adalah pemilih kritis, yang punya analisis jelas, dan mampu melihat siapa yang akan dipilih sebagai calon wakil rakyat. Untuk itu pemilih pemula harus sadar bahwa  suara mereka sangat berarti untuk menentukan arah bangsa ini.

Terkait hal tersebut, Desi Arianto menegaskan, diantara permasalahan yang terjadi pada pemilih pemula adalah sikap apatisme yang terlalu besar. Sehingga mereka terjebak pada politik praktis. Ini dikarenakan mereka kurang mendapatkan informasi yang jelas terkait dengan calon yang akan mereka pilih.

“Oleh karena itu KPU Provinsi  dalam hal ini bekerja keras melakukan langkah-langkah setrategis untuk bagaimana meyakinkan pemilih pemula untuk memperoleh dukungan. Ini dengan cara memberikan akses seluas luasnya terkait informasi pemilu agar menjadi peserta pemilu yang taat aturan dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral  dari proses dan substansi pemilu yang jujur, adil dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

Disamping juga KPU mengajak kepada peserta diskusi untuk dapat menentukan hak pilihnya pada tanggal 09 April 2014.

(wsn/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: