>

Polres Tanjabbar Petakan Titik Rawan

Polres Tanjabbar Petakan Titik Rawan

KUALA TUNGKAL - Menghadapi pemilu. hari ini pihak kepolisian resort Tanjung Jabung Barat, telah memetakan titik rawan setiap tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pemilu Legislatif yang berlangsung pada hari ini 9 April Kasubag Humas Polres Tanjab Barat, AKP Hotmaida Sianturi, mengatakan dalam pemetaannya ada wilayah yang masuk dalam kategori titik rawan dua dan rawan satu.

Rawan dua merupakan TPS di mana jarak tempuh dari polsek memerlukan waktu tiga jam, atau sedang terjadi konflik. di sini untuk pengamanan setiap TPS dijaga satu sampai dua polisi. “Wilayah yang masuk kategori rawan dua, ada di lembaga pemasyarakat (LP) dan perbatasan Tanjabbar- Riau, seperti Lubuk Lawas, serta Lubuk Bernai,” sebutnya.

Dikatakannya, titik rawan satu, merupakan TPS yang jaraknya jika ditembuh membutuhkan waktu dua jam dari polsek serta pernah terjadi konflik. Titik rawan ini di Tanjabbar seperti di Seberang Kota, dan di Trimitra Kecamatan Tebing Tinggi, di sana ada lima desa yang dianggap rawan, seperti Desa Suka Damai, Lubuk Terentang, Delima, Purwodadi, dan Sungai Keruh, wilayah ini dianggap rawan karena sedang konflik dengan PT TML. \"Sejauh ini untuk melakukan penjagaan, anggota sudah diterjunkan, bahkan sejak H-2,\" kata Hotmaida.

Terkait kondisi yang terjadi hingga H-1, disebutnya belum ditemukan indikasi konflik. Yang sedang hangat cuma isu pembangian uang dari calon. Tapi isu ini tidak dalam bentuk laporan resmi kepada Panwaslu, cuma disampaikan via SMS dan telfon oleh masyarakat. \"Untuk masalah ini, laporan awal masuknya di Panwas,\" pungkasnya. (sun)

 

 

Muarojambi kekurangan Puluhan Ruang Guru

 

SENGETI- Infrastruktur di bidang pendidikan tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Pemkab Muarojambi, salah satu masalah yang muncul ialah dimana puluhan sekolah yang ada di Kabupaten ini masih mengalami kekurangan ruang Guru dan ruang Kepala Sekolah.

 

Salah satu conoth yang terjadi ialah di SDN 132 Sengeti yang saat ini tidak memiliki ruang guru sebab ruangan guru dimanfaatkan sebagai ruang UKS, hal ini tentu mengganggu kegiatan para guru dalam beraktifitas.

 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muarojambi Drs. Ulil Amri ME membenarkan masalah kekurangan ruang guru tersebut dan ia mengatakan bahwa secara perlahan pemkab terus melakukan penambahan ruangan. \"Memang masih puluhan sekolah yang masih membutuhkan ruang Guru dan Kepsek, maka dari itu tahun ini dibangun 20 ruang Guru dan Kepsek yang tersebar di 11 kecamatan,\"terang Ulil

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: