Misi Berat Gantikan Ika-Nisa
Delapan Pemanah Jatim Di-Deadline 15 April
JAKARTA - PP Perpani harus bersiap dengan kenyataan jika memang pemanah asal Jatim tidak juga datang bergabung dalam pelatnas Asian Games 2014. Salah satu nomor andalannya, recurve putri terancam bakal pincang. Berat bagi Perpani untuk menggantikan Ika Yuliana Rochmawati dan Diananda Choirunisa.
Namun, langkah tegas untuk tidak mengikut sertakan kedelapan pemanah Jatim menjadi pilihan terakhir jika sampai batas waktu ditentukan belum bergabung di Jakarta. Kemarin (10/4), Perpani sudah melayangkan surat panggilan yang kedua kepada pihak Perpani Jatim dengan batas waktu hingga tanggal 15 April nanti.
Recurve putri menjadi nomor yang paling berpengaruh jika Perpani Jatim tidak memberikan ijin kepada pemanah pelatnasnya. Bukan hanya Ika dan Nisa, di antara skuad pelatnas Asian Games kali ini juga ada nama Erwina Safitri yang kali ini ditempatkan sebagai pemanah pelapis. Satu-satunya pemanah dari luar Jatim adalah Titik Kusumawardani.
Tinggal menyisakan satu pemanah di nomor recurve putri harus dihadapi tim panahan Indonesia. Dengan posisi masih menantikan keputusan tanggal 15 April, Perpani sudah berancang-ancang untuk mencari pengganti Ika, Nisa ataupun Erwina. Tentunya nama yang diambil adalah di luar Surat Keputusan (SK) per 1 Februari lalu.
Lantas, dari manakah pihak Perpani nanti mendapatkan pengganti yang sepadan dengan ketiga pemanah tersebut? \"Ya pasti akan ada seleksi lagi. Bisa diambilkan dari daerah, bisa juga dari pemanah yang sudah ada di dalam daftar seleksi sebelumnya. Besok (hari ini, Red) semuanya itu akan kami putuskan,\" ujar Wakil Ketua Umum Perpani, Leane Suniar.
Kemungkinan paling besar yang dilakukan Perpani adalah melakukan seleksi ulang. Dengan opsi ini, ungkap Leane, Perpani bakal mengambil pemanah dari daerah yang mempunyai spesifikasi di nomor recurve putri. Tentunya yang mempunyai skor tinggi. \"Walaupun kami akui itu sangat berat,\" cetusnya.
Sejak awal, nomor recurve putri memang sudah digadang-gadang sebagai unggulan dari panahan untuk mengais medali. Keberhasilan merebut medali emas di SEA Games 2013 dan bisa meraih tempat keempat dalam kejuaraan panahan Asia di Taiwan tahun lalu menjadi buktinya. Makanya itu yang membuat tim pelatih tidak menyiapkan opsi lain kecuali empat pemanah tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perpani Alman Hudrie mengklaim bahwa pihaknya masih memiliki stok untuk pengganti trio Jatim di recurve putri. Hanya, kembali lagi, Alman berharap dari pihak Perpani Jatim bisa meluluh sebelum tanggal deadline yang ditentukan. \"Karena bagaimana pun juga ini kepentingan bangsa,\" ungkapnya.
Lebih lanjut, Alman menyatakan bahwa pihaknya sudah tidak ada persoalan lagi dengan Perpani Jatim. Termasuk dengan gugatan yang pernah dilayangkan Perpani Jatim setelah salah satu atlet compound-nya, Kuswantoro, tidak diloloskan ke SEA Games. Saat itu, Perpani Jatim menang di gugatan di BAORI.
Hanya, terkait dengan gugatan tersebut, Alman enggan berkomentar lebih jauh lagi. \"Sudah tidak ada lagi masalah, semuanya sudah beres kok,\" tandasnya. Selain di nomor recurve putri, Jatim juga masih mempunyai wakil di nomor compound putri atas nama Dellie Threesyadinda.
Sementara itu, Denny Trisyanto, Sekretaris Umum Pengprov Perpani Jatim menganggap hal tersebut hanya sebagai gertakan. Sebab, sebelumnya dalam putusan BAORI, mewajibkan PP Perpani untuk membuat sistem pembinaan yang baru. \"Kalau PP mau mengadakan seleksi, itu artinya mereka melanggar putusan BAORI. Padahal putusan itu bersifat mengikat,\" cetus ayah dari pemanah nasional Dellie Thresyadinda dan Della Adisty Handayani
Dengan begitu Denny tidak segan-segan untuk kembali memperkarakan PP Perpani ke BAORI. Pasalnya, selain melanggar putusan, induk organisasi panahan se-Indonesia itu juga sudah habis masa baktinya. \"Mereka sudah tidak berhak untuk membuat keputusan, sebelum reorganisasi pengurus,\" ujarnya.
Denny menuturkan, pihaknya akan tetap melarang atlet-atletnya untuk Pelatnas di Jakarta. \"Keinginan kami untuk desentralisasi Pelatnas sudah disetujui Satlak Prima. Jadi buat apa anak-anak kami kirim ke sana,\" ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: