PPP Diambang Dualisme
Menurut dia, penjajakan untuk koalisi terus dilakukan. namun saat ini masih dalam tahap silaturahmi. \"Selanjutnya peningkatan frekuensi. Kalau memang ada yang cocok, dibicarakan lebih lanjut berkali-kali. tidak bisa tuntas satu dua kali pertemuan,\" terangnya. Romi mengatakan, jika berlanjut, maka akan masuk pada tahap finalisasi dan formalisasi untuk berkoalisi. \"Sesuai Rapimnas kemarin, kami masih pada titik nol, belum berkoalisi dengan partai manapun,\" tandasnya.
Sementara itu, Kubu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memilih sikap pasif dalam menyikapi konflik internal di tubuh PPP. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, Partai Gerindra tidak ingin ikut campur dalam konflik antara kubu Ketua Umum Suryadharma Ali dengan Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi itu.
\"Itu masalah internal PPP, biarkan mereka selesaikan masalah sendiri,\" ujar Fadli usai diskusi di Restoran Dapur Selera, Jakarta, kemarin (20/4).
Fadli menyatakan, Partai Gerindra melihat PPP sebagai institusi. Dukungan PPP kepada Partai Gerindra sebagaimana diketahui muncul dari Suryadharma selaku ketum bersama jajarannya. Saat ini, sudah ada kelanjutan proses koalisi, dimana ada proses bersama antara Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dengan Suryadharma.
\"Pak Prabowo saat ini sedang bersama Pak SDA bertemu KH Maimun Zubair, dia satu-satunya Majelis Syariah PPP yang tersisa,\" ujar Fadli.
Fadli menilai, konflik internal di PPP tidak disebabkan adanya koalisi kedua partai yang digagas Suryadharma. Menurut dia, sebelum koalisi dilakukan, sudah ada konflik di internal PPP. Partai Gerindra dalam hal ini juga tidak khawatir, jika kerjasama dengan PPP nantinya berakhir dengan kegagalan.
\"Partai Gerindra tidak hanya menjalin komunikasi dengna PPP, kami sedang berkomunikasi dengan PAN, PKB, PKS, dan partai lain,\" ujarnya.
Fadli meyakini, konflik di internal PPP bisa segera selesai. Ini karena, tidak ada satu partai pun yang mengharapkan ada konflik internal, karena tentu tidak menguntungkan bagi partai itu sendiri. \"PPP menurut kami partai matang, yang bisa menyelesaikan persoalan,\" tandasnya.
Bangun Koalisi Partai Islam
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menyatakan, saat ini adalah momentum bagus partai-partai berbasis Islam membicarakan langkah-langkah politik ke depan.
Dia juga menyebut beberapa alasan pentingnya partai berbasis massa Islam membangun koalisi sendiri.
Pertama, lanjut Drajad, sebelum pemilihan umum legislatif (pileg), sejumlah lembaga survei menyebutkan partai berbasis Islam akan ambles dan diitinggalkan pemilih. Bahkan dua hari sebelum pileg, PAN dikatakan tidak akan lolos parliamentary threshold. Namun, kata dia, hal itu tidak terbukti.
\"Dari quick count, partai Islam bukan hanya memutarbalikkan ramalan. Tapi makin bertambah popular vote,\" ujar Drajad dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/4). Nah, momentum ini, kata dia tidak boleh disia-siakan.
Kedua, sambung Drajad, para tokoh dari partai politik atau organisasi masyarakat merasa Indonesia sangat luar biasa majemuk. Sehingga tidak mungkin ada satu orang atau satu kelompk mengelola Indonesia sendirian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: