Wapres : KPID Harus Independen
Motivasi Murid hingga Pasien RS
JAMBI – KPI harus bebas dari intervensi dari berbagai pihak. Sehingga, intervensi itu tak mempengaruhi independensi dari KPI, baik dari pengaruh legislatif, eksekutif dan yudikatif. Pasalnya, KPI merupakan lembaga independen yang harus tetap menjaga indepensinya dalam mengawasi perkembangan penyiaran di Indonesia. Hal ini disampaikan, Wakil Presiden RI, Boediono dalam sambutannya membuka Rakornas KPI di lantai 5, Novita Hotel, kemarin (22/4).
“KPID harus menunjukan subtansinya sebagai sebaga lembaga pengawasan penyiaran di Indonesia. Sehingga penyiara benar - benar membantu perkembangan bangsa kedepan,” ungkap Wapres.
Rakernas KPI dengan tema mewujudkan masyarakat indonesia yang cerdas dan sadar media, juga dihadiri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, yakni Menteri Menkoinfo, Tifatul Sembiring, Menpora, Roy Suryo dan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboy dan beberapa lainnya. Selain itu, juga hadir beberapa kepala daerah dilingkungan pemerintah Provinsi Jambi.
Dalam rakernas yang dimulai pukul 10.00 Wib ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara KPID dengan Kementrian Pemuda dan olahraga yang dilakukan oleh ketua KPID Pusat, Judharikwawan bersama Menpora, Roy Suryo. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Ketua KPI pusat dengan dengan ketua dewan pers, Bagir Manan.
Namun, pihak penyelenggara acara tidak menyebutkan apa isi dari MoU tersebut. Wapres menghimbau, kepada seluruh elemen untuk tetap mendukung dan bekerjasama dalam penyiaran ini. Pasalnya, dengan teknolagi yang canggih butuh pengawasan dan pemantauan penyiaran.
Sehingga, perkembangan penyiaran di Indonesia bisa berjalan sesuai prosedur dan membantu mempublikasikan kearifan dan image Indonesia. “Semua elemen harus terlibat dalam perkembangan penyiaran di Indonesia. Sehingga masyarakan cerdas dan sadar akan media,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus menyampaikan, pembangunan karakter masyarakat sangat dipengaruhi oleh wajah penyiaran. Media yang baik dan santun, akan mendorong percepatan perubahan masyarakat kearah yang lebih baik.
Menurutnya, keberadaan Komisi Penyiaran khususnya di Provinsi Jambi telah mampu mendorong dan mengawasi media dan lembaga penyiaran kearah yang lebih baik. “Untuk itu, tidaklah berlebihan, pada kesempatan ini, saya sampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada Komisi Penyiaran, atas partisipasinya dalam membangun karakter masyarakat khususnya di Provinsi Jambi,” ujar gubernur.
Di kesempatan berbeda, Wakil Presiden Budiono beserta isteri didamping Gubernur Jambi meninjau pengembangan bandara Sultan Thaha Jambi. Juga meninjau RS Raden Mattaher, SMPN1 Jambi.
Wapres terkesan melihat bangunan Bandara Jambi ini dan meninjau hingga kelantai dua dan mendapat penjelasan tentang denah pembangunan bandara ke kepannya. pembangunan fisik terminal baru yang berada di sisi timur terminal lama telah selesai. Gedung dua lantai berwarna dominan putih itu punya banyak pintu dan bagian atap berbahan kaca sehingga sinar matahari bebas masuk.
General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi Dorma Manalu mengungkapkan, terminal baru dengan kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun ini akan beroperasi dalam beberapa bulan ke depan. “Targetnya terminal ini akan diresmikan 1 November 2014 mendatang,” kata Dorma.
Hanya saja, gedung terminal baru itu saat ini masih kosong, tanpa interior. Rencananya, menurut Dorma PT Angkasa Pura II akan memasang interior bernuansa keemasan yang identik dengan budaya Jambi.
Di SMP 1, Wakil Presiden Republik Indonesia mengingatkan kepada siswa/siswi SMPN 1 Kota Jambi mempersiapkan diri menjadi pemimpin. ‘’Anak-anak belajarlah dengan sungguh-sungguh nanti pada saatnya Bapak mundur kalianlah yang meneruskan untuk memimpin negeri ini” ungkap Wapres Boediono yang didampingi Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus unsur muspida provinsi serta kota Jambi tersebut.
Wapres pun menyempatkan diri untuk meninjau para siswa yang sedang dalam proses belajar mengajar salah satunya adalah kelas cerdas istimewa yang muridnya memiliki kecerdasan intelektual 130 ke atas. Di dalam kelas ini Wapres menyempatkan diri bertanya kepada para siswa tentang dua gambar yang terpampang di papan tulis melalui proyektor, yaitu gambar yang menunjukkan gambar hutan yang asri dan gambar pinggiran sungai yang dipenuhi dengan rumah dan sampah. Para siswa pun berlomba untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Wapres dan diungkapka Wapres bahwa jawaban para murid sudah cukup baik.
Sekitar pukul 11:55 WIB Wapres meninggalkan gedung RSUD Raden Mattaher Jambi.
Hanya sekitar 20 menit Boediono berada di RSUD Raden Mattaher. Ia hanya mengunjungi beberapa ruang pelayanan pasien yang baru tiga hari difungsikan.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi, Ali Imran mengatakan bahwa dari pihak RSUD Raden Mattaher Jambi sangat gembira atas kunjungan Wapres Boediono ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
\"Wapres sudah berpesan, bahwa sambutan yang dilakukan sangat baik sekali, mudah-mudahan baik bukan hanya di infrastruktur, peayanan harus lebih baik juga,\" ujar Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, Ali Imran saat diwawancarai sejumlah wartawan, usai kunjungan Boediono. Selasa (22/4).
Ali Imran juga menyebutkan, dari pihak RSUD juga sedang meningkatkan pelayanan dan dari pihaknya sekarang sedang melakukan bimbingan agribitasi, dengan adanya bimbingan Agribitasi ini, disamping infrastruktur yang baik, gedung sudah baik dan pelayanan juga sudah seperti yang diharapkan Masyarakat semua.
”Mudah-mudahan ini adalah momentum untuk peningkatan pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi dan RSUD bisa menjadi kebanggaan masyarakat Jambi,” sebutnya
RSUD Raden Mattaher, lanjut Ali Imran, sudah mempunyai 75 dokter spesialis, ada juga beberapa spesialis belum ada, tetapi Insya Allah dalam waktu tidak lama lagi juga akan ada. ”Tahun ini atau tahun depan Insya Allah akan ada, hingga tahun depan masyarakat tidak perlu lagi keluar untuk melakukan pemeriksaan,” katanya.
Namun saat ditanya mengenai apakah ada kendala dengan BPJS?? Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, Ali Imran mengatakan sampai saat ini tidak ada kendala.”semua pasien yang datang ke RSUD Raden Mattaher, ada atau tidak ada BPJS kalau langsung ke IGD itu langsung kita layani,” tandasnya.
(ded/wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: