Shock Mengetahui Bendera Merah Putih yang Diangkat
Awalnya, Harman mengira harapannya untuk bisa mengikuti ICWS di Serbia pupus. Namun, saat panitia dari Surya Institute yang menggelar Young Scientist Competition di Jogjakarta memberi tahu bahwa Harman dipilih untuk mewakili kategori matematika, dia kaget bukan main. Alasannya, peneliti belia yang menyabet medali emas dan perak di kategori matematika dialihkan ke kategori komputer karena tema penelitiannya lebih relevan dengan tema komputer. Karena itu, Harman pun bergegas melakukan persiapan.
Dia sangat terbantu oleh bimbingan sekolah yang total. Harman memang didampingi seorang guru khusus dalam setiap kesempatan. Misalnya, selama tiga kali menjalani karantina sebelum menuju Serbia. Bersama tujuh siswa terpilih lainnya, Harman mengikuti persiapan pematangan materi, belajar presentasi, dan persiapan mental. Selama itu pula dia didampingi guru pembimbingnya, Dedy Kurniawan.
Tapi, pada hari H lomba, Harman harus berjuang sendiri. \"Selama beberapa hari di Serbia, saya tidak bisa tenang, tegang terus,\" ucapnya.
Hawa dingin 8 derajat Celsius saat dia datang di Serbia bersatu padu dengan perasaan tegangnya yang menjadi-jadi. Saking tegangnya, pikiran Harman ikut-ikutan tidak tenang, walau dia berusaha menutupinya. Bahkan, dia sempat dibuat down oleh salah seorang juri dari Rusia yang bertanya seputar penelitiannya.
Di sisi lain, Harman merasa terancam oleh dua kompetitornya. Yakni, peserta dari Rusia yang memang sekolah khusus matematika dan peserta dari Georgia, Amerika Serikat. Harman beranggapan dua peserta itu mempunyai topik yang bagus mengenai geometri pembuktian. Meski begitu, dia tak gentar. Hingga saat presentasi datang, Harman mendapat urutan pertama.
\"Biasanya yang pertama itu kalau nggak paling bagus ya paling jelek. Saya semakin tegang rasanya,\" ungkap remaja yang mengidolakan Gugun Blues Shelter tersebut.
Presentasi berlangsung secara paralel dalam setiap kategori di kelas yang berbeda. Peserta lain diperbolehkan melihat presentasi dirinya, asalkan tidak mengganggu. Tanpa diduga, Harman menjadi peserta yang memerlukan waktu paling lama, sekitar 20 menit.
\"Ada juri yang bertanya sangat spesifik. Dia juri dari Rusia yang pernah bertanya kepada saya sebelum presentasi,\" kata remaja kelahiran 3 Februari 1997 itu.
Untungnya, Harman bisa menjawab semua pertanyaan dengan lancar dan jelas. Setelah lomba, pemenang tidak langsung diumumkan. Pengumuman dilakukan tiga hari setelah presentasi. Saat detik-detik pengumuman, Harman memilih menutup mata. Sebab, pengumuman dilakukan juri dengan mengangkat bendera negara peserta yang menang. Saat mengetahui juara ketiga dan kedua bukan dirinya, Harman semakin tegang.
Begitu juri mengangkat bendera Merah Putih, Harman langsung shock. Dia mengaku benar-benar tidak menduga. \"Setelah mendapat medali emas, saya masuk kamar hotel untuk menenangkan diri. Rasanya, saya tidak percaya,\" ujarnya.
Setiba di tanah air pada Kamis (24/4), Harman mendapat sambutan luar biasa dari teman-teman dan guru sekolahnya. \"Saat di bandara, barang-barang saya bisa langsung diambil, tidak perlu menunggu bagasi yang lama seperti biasanya. Enak sekali,\" kata remaja yang ingin melanjutkan kuliah di jurusan fisika murni tersebut.
(*/c5/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: