Try Out Dengan Uang Pribadi
JAKARTA - Renang menjadi salah satu cabor yang diharapkan menyumbangkan medali dalam Asian Games 2014 di Incheon, 19 September-4 Oktober mendatang. Namun, ekpektasi besar dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) ternyata tidak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan.
Bahkan, untuk menjalani try out pun tidak semuanya bisa diakomodir oleh Satlak Prima ataupun pengurusnya. Salah satunya ketika mereka harus menjalani try out keduanya dalam persiapan Asian Games kali ini ke Malaysia Open 2014, 6 Mei mendatang. Keempat perenang pelatnas di Asian Games harus merogoh koceknya sendiri-sendiri.
Salah satunya Triady Fauzi Shidiq. Perenang yang turun di nomor 50 dan 100 meter gaya bebas itu harus mendanai perjalanannya sendiri. Mulai dari biaya akomodasi pulang pergi Indonesia-Kuala Lumpur, plus akomodasi hotel di sana selama hampir satu pekan. \"Kisarannya, kira-kira kami harus menyiapkan uang Rp 5 juta,\" ujarnya kepada Jawa Pos, kemarin (29/4).
Berbeda dari di Singapura sebelumnya, Aji \" sapaan akrab Triady \" menyebut ini kali pertama dia dan rekan-rekannya harus merogoh kocek sendiri untuk mengikuti try out di luar negeri. Dari pelatih dan pengurus PB PRSI disebutnya sudah mengetahui perihal belum disediakannya dana untuk try out tersebut.
Perenang asal Jabar tersebut tidak mengetahui persis kendala apa yang dialami oleh PB ataupun Satlak Prima. \"Hanya, kalau yang saya dapat infonya dari PB katanya untuk Malaysia Open ini tidak termasuk dalam jadwal agenda untuk pelatnas Asian Games. Kalau Satlak Prima tidak tahu lagi,\" ungkapnya.
Untuk ke depannya, dia tidak tahu akan ada berapa kejuaraan lagi yang harus merogoh koceknya sendiri. Hanya, dia akan memasrahkannya kepada pihak Jabar jika sampai tidak ada kucuran uang lagi dari PB PRSI ataupun Satlak Prima. \"Kan ini juga bagian persiapan saya untuk PON 2016. Menurutku, kalau bisa jangan sampai pakai uang sendirilah,\" imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB PRSI Heru Purwanto tidak mau berbicara banyak terkait dengan hal tersebut. Ada dua hal yang membuat pihaknya tidak bisa mengakomodir keinginan perenangnya untuk mengikuti kejuaraan di Kuala Lumpur itu.
Pertama, keuangan pengurus yang kabarnya sudah kemps lantaran memperjuangkan banding ke CAS terkait sanksi larangan bertanding kepada Indra Gunawan. \"Dan tentunya karena sampai sekarang anggaran dari Satlak Prima untuk try out belum juga diturunkan kembali,\" kata ketua harian Pengprov PRSI DKI Jakarta itu.
Untuk ke depannya, masih ada beberapa kejuaraan sebelum menuju Asian Games. Juni nanti, ada dua agenda di Malaysia dan Singapura. Itu masih belum termasuk rencana try out ke Eropa dan Amerika Serikat. \"Mudah-mudahan semua program itu bisa terlaksana tanpa ada kendala,\" tandasnya.
(ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: