Unggah di Facebook, Langsung Terima 900 Komentar

  Unggah di Facebook, Langsung Terima 900 Komentar

Di Balik Sosok Nurmillaty Abadiah, Penulis Surat Terbuka Unas untuk Mendikbud

 Berawal dari ungkapan hati mengenai sulitnya ujian nasional (unas) yang di-posting di Facebook, Nurmillaty Abadiah kini menjadi buah bibir banyak orang. Apalagi \"surat terbuka\" siswi SMA Khadijah Surabaya yang mengkritik pelaksanaan unas itu langsung ditujukan kepada Mendikbud M. Nuh.

 DINDA LISNA AMILIA, Surabaya

 RABU, 17 April 2014, merupakan hari terakhir unas tingkat SMA. Sore itu Nurmillaty Abadiah baru saja tiba di rumahnya di kawasan Karangrejo, Surabaya. Padahal, unas di sekolahnya sudah rampung pukul 12.30. Rupanya, sejak siang dia berada di sekolah. Bersama teman-temannya, Taty \"panggilan remaja berjilbab itu\" suntuk membahas soal-soal unas yang dinilai supersulit.

 Malamnya, Taty mencurahkan hasil diskusinya tersebut kepada orang tuanya, Imam Ahmad Mawardi dan Ida Rohmah Susiani. Ikut nimbrung dalam obrolan itu kakak Taty, Nur Diny Abadiah.

 Intinya, Taty dan teman-teman kelasnya merasakan soal unas yang baru saja diikuti sangat sulit. Mereka khawatir dengan nilai yang didapat nanti dan nasib kelulusannya. Saat curhat itu, Taty sampai menangis, sesuatu yang jarang dilakukan.

 \"Saya takut tidak lulus,\" ujar Taty saat ditemui di rumahnya kemarin (30/4).

 Di antara enam mata pelajaran yang diujikan, kata Taty, yang paling sulit adalah soal matematika. Bahkan, guru matematika Taty tidak bisa menjawab soal-soal unas tersebut. Padahal, matematika adalah pelajaran favorit anak kedua di antara lima bersaudara itu.

 Dia juga sering mengikuti kompetisi matematika hingga beberapa kali memenangi olimpiade bidang itu. Salah satunya, Taty menyabet medali perak dalam International Competition and Assessments for Schools 2012 yang diadakan Educational Assessment Australia (EAA).

Dari 40 soal matematika, Taty mengaku bisa mengerjakan 33 soal. Tapi, menurut gadis berkacamata itu, keadaan tersebut \"mengkhawatirkan\". \"Soalnya jauh dari materi tryout sebelumnya. Sangat sulit. Ibarat kejuaraan renang, yang diajarkan saat berlatih gaya punggung, tapi saat lomba diminta maju dengan gaya dada,\" paparnya.

 Lantaran kekhawatiran itu, orang tua Taty sampai perlu menenangkan hati putrinya yang sedang galau tersebut. \"Kalau kamu tidak lulus, ya nanti ikut ujian kejar paket C biar bisa lulus,\" ungkap Taty menirukan perkataan ayahnya.

 Keesokannya (17/4), setelah salat Subuh, Taty menumpahkan kekecewaannya mengenai soal unas itu lewat tulisan. Dia mengeluarkan semua unek-uneknya sampai berhalaman-halaman. Total sampai tujuh halaman.

 Tulisan yang intinya \"protes\" kepada Mendikbud M. Nuh tersebut lantas diunggah di Facebook. Lalu, gegerlah dunia pendidikan tanah air. Keluhan Taty mendapat reaksi dari mana-mana. Bahkan, Mendikbud sampai menanggapi surat terbuka Taty tersebut. M. Nuh sempat tidak percaya bahwa tulisan \"keras\" itu merupakan karya anak SMA.

 \"Saya dan keluarga sempat ketawa saat baca tulisan Pak Nuh,\" ucap remaja yang langganan juara kelas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: