Guru Ancam Mogok Mengawasi UN

Guru  Ancam Mogok Mengawasi UN

Soal UN SMP di Jambi Siap Didistribusikan

JAKARTA – Di tengah persiapan penyelenggaraan UN SMP ini, Kemendikbud juga menerima kabar tidak sedap. Yakni adanya gelombang atau aksi bersama dari para guru yang menolak ikut menjaga ujian. Aksi itu diambil sebagai wujud protes karena sampai sekarang belum menerima tunjangan profesi guru (TPG).

 \"Urusan menjaga UN ini jangan dipakai sebagai bargaining (daya tawar) karena belum menerima TPG,\" kata Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh, kemarin.

Nuh mengatakan pemerintah pusat atau daerah bertugas untuk menyalurkan TPG itu secara lancar. Sedangkan para guru memiliki tugas untuk menjaga UN. Dia meminta kerjasama para guru untuk ikut mensukseskan UN.

Sementara itu, Kemendikbud terpaksa menarik lagi naskah UN untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Pemicunya adalah di dalam naskah itu, terdapat nama Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon persiden PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi). \"Saya tidak mau menyebut nama-nama dalam materi UN. Ayo dibuktikan apakah pada UN bahasa Indonesia Senin depan (5/5) ada nama si X atau si Y,\" ujar menteri asal Surabaya itu.

 Nuh juga tidak bersedia merinci di mana saja penarikan naskah ujian itu dilakukan. Termasuk juga pembengkakan biaya penyelenggaraan UN, dia tidak bersedia membebernya. Dia hanya menegaskan bahwa yang terpenting UN SMP yang dimulai 5 Mei nanti berjalan serentak tanpa ada hambatan.

 Untuk memastikan UN SMP ini berjalan lancar, Nuh kemarin menggelar telekonferensi dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) provinsi seluruh Indonesia. Hasilya, seluruh LPMP yang diajak telewicara itu menyatakan naskah sudah ada di provinsi dan siap didistribusikan ke kabupaten/kota hingga ke sekolah.

 Dalam telekonferensi ini, pihak LPMP dari seluruh Indonesia tidak ada yang menyinggung soal penarikan naskah UN bahasa Indonesia. Ada dugaan bahwa Kemendikbud sengaja mengkondisikan LPMP tidak bercerita soal penarikan ini. Indikasinya adalah, sebelum telekonferensi yang terbuka untuk wartawan, ada sesi telekonferensi tetapi bersifat tertutup.

 Laporan dari LPMP Jambi misalnya, saat ini posisi naskah sudah ada di tingkat provinsi. Titik pendistribusian terjauh dari pusat provinsi Jambi adalah di Kerinci, yang harus ditempuh 12 jam perjalanan darat. Diperkirakan naskah UN SMP tiba di Kerinci Minggu (4/5) pagi.

 Kondisi serupa juga dilaporkan dari LPMP Papua. Mereka mengabarkan sebagian naskah sudah mulai bergerak menuju kabupaten dan kota yang jauh-jauh. Sementara itu LPMP dari NTB (Nusa Tenggara Barat) melaporkan bahwa naskah UN SMP saat ini sudah berada di kabupaten dan kota.

Ketua Umum PGRI Sulistyo mengatakan pencairan TPG tahun ini sangat jelek. Menurutnya banyak guru PNS maupun swasta yang belum mendapatkan kucuran TPG. \"Wajar kalau ada aksi demo (tidak mau menjaga UN, red),\" ujar dia.

 Menurutnya Kemendikbud boleh-boleh melarang para guru untuk mogok mengawasi UN. Sulistyo mengatakan sistem di Kemendikbud saat ini perlu dibenarhi. \"Masak ada guru yang harusnya mendapat TPG, tetapi gara-gara tidak mengajar 1 jam pelajaran saja TPG-nya tidak cair,\" pungkasnya.

(wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: