PKB Makin Dekat Gabung PDIP

   PKB Makin Dekat Gabung PDIP

JAKARTA - Keputusan segera bergabungnya PKB ke poros koalisi yang digalang PDIP makin kencang berembus. Setelah sejumlah politikus PDIP pede menyatakan bahwa bergabungnya partai yang dikomandani Muhaimin Iskandar itu hanya masalah waktu, kemarin giliran PKB yang memberikan sinyal senada.

Salah seorang bakal capres PKB Mahfud M.D. juga mengungkapkan bahwa kepastian koalisi kedua partai sudah dekat. “Sejauh yang saya dengar, untuk koalisi antara PKB dan PDIP mulai ada kesepakatan, sudah mulai hitam di atas putih. Tinggal ketok palu,” kata Mahfud setelah bertemu Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.

Dia menambahkan, rencana koalisi PKB-PDIP tetap belum final. Sebelum diresmikan, PKB tentu masih terus melakukan komunikasi politik dengan partai lain. “Yang jelas, dengan PDIP itu mulai masuk materi koalisi,” imbuh mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.

Dia mengakui, ada perbedaan antara komunikasi politik PDIP ke PKB dengan PDIP ke Nasdem. Soal cawapres misalnya. “Meski sama-sama menyerahkan sepenuhnya kepada Ibu Mega, PKB (sempat) menyebut beberapa nama (kandidat), sedangkan Nasdem tidak,” ujarnya.

Sebelum pemilu legislatif berlangsung, PKB telah mengantongi tiga nama untuk diajukan sebagai capres. Mereka adalah Mahfud M.D., Jusuf Kalla, dan Rhoma Irama. Namun, setelah melihat hasil hitung cepat pileg, sejumlah elite PKB mengungkapkan bahwa partainya bakal realistis menghadapi pilpres. PKB hampir memastikan tidak akan memajukan capres. Partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan bintang itu memilih berkoalisi dengan poros koalisi dan berusaha memajukan nama cawapres. Selain tiga nama tersebut, belakangan nama Muhaimin Iskandar disebut-sebut ikut diajukan.

Di tempat terpisah, Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi juga mengakui bahwa koalisi PKB bersama PDIP hampir final. Rencana kerja sama PKB dengan PDIP juga sudah dikomunikasikan dengan semua jajaran pengurus, baik di tingkat pusat maupun jajaran wilayah. “Bekerja sama dengan PDIP tinggal peresmian,” kata Imam.

Menurut dia, pilihan partainya bersama PDIP tersebut semata-mata didasari kesamaan platform visi misi dan tujuan pembangunan nasional. Dia juga mengakui, keputusan partainya berkoalisi dengan PDIP tidak mensyaratkan apa pun.

“PKB punya warga nahdliyin, PDIP punya kaum marhaen. Kalau kedua kekuatan ini bersatu dari elitenya hingga grassroots, Insya Allah mimpi Indonesia sejahtera dan hebat lahir batin segera terwujud,” papar Imam.

(dyn/c6/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: