Fasha: Saya Beri 10 Juta

Fasha: Saya Beri 10 Juta

BEREDARNYA isu jual beli kunci jawaban Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Jambi membuat gerah Walikota Jambi Sy Fasha.

Kepada sejumlah wartawan, Fasha mengatakan,  siapa pun yang menemukan adanya proses jual beli kunci jawaban  akan diberikan Rp 10 juta. Namun harus melampirkan bukti yang menjelaskan bahwa itu benar adanya.

‘‘Jika ada yang membuktikan ada jual beli kunci jawaban, berikan kepada saya beserta bukti-buktinya lengkap. Nanti akan saya beri hadiah Rp 10 Juta, langsung dari saya,’‘ tegas Fasha usai Musrenbang di aula Bappeda kemarin (6/5).

Sebelumnya pada hari pertama UN tingkat SMP sempat beredar isu jual beli kunci jawaban di SMPN 1 dan SMPN 6 Kota Jambi. Kunci jawaban tersebut  bisa didapat dengan harga Rp 50 ribu hingga Rp 95 ribu perorang.

Namun Fasha menegaskan bahwa  kunci jawaban tersebut bohong.  Jika di lihat dari soal UN, setiap siswa soalnya berbeda-beda dengan siswa yang lainnya.

‘‘Bohonglah kalau ada kunci jawaban, tidak ada kunci jawaban itu,’‘ jelas Fasha.

Untuk itu, Fasha menjelaskan, jangan sampai siswa percaya dengan isu kundi jawaban tersebut, karena menurutnya kunci jabn itu tidak ada.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Jambi, Jefri Bintara Perdede, yng diknfirmasi terkait hal tersebut menjelaskan, jika ditemukan pelaku jual beli kunci jawaban mesti disanksi sesuai dengan aturan yang berlaku meski ia pegawai Diknas.

‘‘Itu bukan tindakan membangun dunia pendidikan, akan tetapi malah menghancurkan dunia pendidikan,’‘ ungkapnya.

Untuk itu, Ia meminta selama jalannya UN, Disdik harus memantau akan terjadinya kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan UN.

Terpisah,  Kabid Dikdas Adi Triono yang dikonfirmasi membantah jika ada jual beli kunci jawaban yang terjadi di SMA 1 dan SMA 6, pasalnya pihak Dinas Pendidikan telah melakukan pengecekan dan membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar ‘‘Sudah kita cek, dan itu memang tidak benar,’‘ kata Adi.

Ditanyakan tentang jalannya UN pada hari kedua kemarin Selasa (6/5), Adi mengatakan, tidak ada temua akan adanya indikasi kecurangan dan kekurangan soal.

‘‘Juga Alhamdulillah hingga saat ini, tidak ada laporan dar sekolah bahwa ada siswanya yang tidak mengikuti UN. Itu berarti UN berjalan lancar,’‘ pungkasnya.

(jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: