Workshop IndustriHuluMigas
JAMBI – Perhatian public terhadap program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan kian hari kian berkembang. Hingga saat ini, CSR dipahami sebagai suatu kewajiban dari perusahaan untuk menjalankan akktivitas sosial.
Namun, sebenarnya tanggungjawab sosial itu bukanlah hanya milik perusahaan saja, tetapi juga tanggungjawab berbagai pemangku kepentingan untuk saling bersinergi mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Konsep dalam pembangunan berkelanjutan yang diperkenalkan adalah Tanggung Jawab Sosial (TJS).
Berlandaskan komitmen untuk bersinergi mewujudkan pembangunan berkelanjuran, SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd mencoba membangun kesepahaman bersama mengenai tanggung jawab sosial melalui Lokakarya yang bertajuk “Tanggung Jawab Sosial Kegiatan Usaha Hulu Migas” yang dilaksanakan di Hotel Novita beberapa waktu yang lalu.
Dalam lokakarya tersebut hadir sebagai pembicara Darwensi, Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel dan Budi Setiawan, Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Penanaman Modal (BAPPEMDAL) Kabupaten TanjungJabung Barat.
Darwensi mengawali paparannya dengan menggambarkan seluk beluk industry hulu migas di Indonesia. “Tanggung Jawab Sosial (TJS) dimaknai sebagai tanggungjawab suatu organisasi terhadap dampak dari keputusan & kegiatannya pada masyarakat & lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan, mempertimbangkan harapan para pemangku kepentingan, mematuhi hukum serta terintegrasi dalam organisasi & dilaksanakan secara menyeluruh,” kata Darwensi, Humas Perwakilan SKK Migas Sumbagsel.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dalam menjalankan program TJS ada beberapa prinsip dasar yang menjadi pijakan bagi SKK Migas dan KKKS antara lain akuntabilitas, transparansi, perilakuetis, menghormati kepentingan stakeholder, menghormati penegakan hukum dan menghormati hak asasi (hak – hakdasar).
Darwensi juga mengungkapkan bahwa penerapan TJS dalam industry hulu migas saat ini menggunakan ISO 26000 yang menjadi standar TJS secara global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: