>

SBY Tunjuk CT Menko Perekonomian

SBY Tunjuk CT Menko Perekonomian

JAKARTA - Tidak ada kejutan dalam penetapan pengganti Hatta Rajasa sebagai Menko Perekonomian. Seperti kabar yang beredar, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya resmi menunjuk Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian. Kemarin (16/5), SBY memanggil Hatta Rajasa dan Chairul Tanjung ke Kantor Presiden.

\"Saya telah mengambil keputusan untuk mengangkat Saudara Chairul Tanjung menjadi Menko Perekonomian yang baru. Saya pandang beliau memiliki kecakapan, kemampuan dan komitmen untuk mendorong pembangunan ekonomi di tanah air,\"papar SBY usai bertemu dengan Hatta dan Chairul Tanjung di kantornya, kemarin.

SBY melanjutkan, Chairul Tanjung atau yang akrab disebut CT bukan orang baru dalam jajaran kabinet dan pemerintahan. Yang bersangkutan adalah Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang juga berperan dalam membantu pemerintah terkait penentuan kebijakan-kebijakan untuk memajukan perekonomian dalam negeri. \"Serta membantu mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan ekonomi kita, dapat dilaksanakan dengan baik, termasuk ikut menyusun dan menggerakan Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),\"lanjutnya.

Di samping itu, kata SBY, CT dinilai mampu menyatukan kalangan praktisi ekonomi dan pelaku dunia usaha \"dalam forum KEN. Sehingga, sejumlah rekomendasi yang disampaikan KEN pun berguna bagi pembuatan kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya di bidang ekonomi. \"Oleh karena itu, sekali lagi, saya pandang tepat apabila pak Chairul Tanjung meneruskan apa yang telah dilakukan pak Hatta Rajasa bersama saya, enam bulan mendatang untuk menuntaskan tugas Kabinet Indonesia Bersatu II, utamanya dalam bidang ekonomi,\"katanya.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengungkapkan, sebenarnya ajakan bagi CT, untuk bergabung dalam kabinet yang dipimpinnya, sudah dilakukan beberapa kali. Dia menuturkan, pada 2004, pihaknya telah mengajak CT untuk menjadi salah satu menteri. Namun, ajakan tersebut ditolak. Pada 2009, SBY kembali mengajak yang bersangkutan untuk bergabung dalam kabinetnya. Tapi, lagi-lagi permintaan tersebut ditolak. Saat terjadi reshuffle kabinet, SBY pun kembali menawarkan posisi menteri. Sayang, untuk kesekian kalinya, tawaran tersebut tidak diterima. Karena itu, SBY tampaknya cukup lega, karena akhirnya CT bersedia menerima tawarannya kali ini.

\"Demikian juga pada 2009 kembali saya ajak untuk masuk dalam cabinet, Pak CT tidak bersedia untuk jadi menteri, tapi bersedia untuk akhirnya untuk memimpin KEN. Dan ketika kali ini saya minta untuk bergabung, Pak Chairul Tanjung tahu saya perlu bantuan dari mereka-mereka yang saya pandang mampu untuk mengemban masalah itu (instabilitas ekonomi global). \"Kali ini alhamdulilah pak Chairul Tanjung bersedia untuk membantu saya sebagai Menko Perekonomian,\"paparnya.

Men gingat singkatnya masa jabatan yang tersisa, SBY pun meminta CT untuk segera berlari cepat. Namun, dia meyakini CT tidak membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan jabatan barunya. \"Saya yakin pak CT akan bisa mengemban tugas dengan baik dan semuanya ini penting untuk rakyat Indonesia,\"imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, SBY juga menyampaikan penghargaan bagi Hatta Rajasa yang telah mengemban tugas sebagai Menko Perekonomian selama lima tahun. Menurut dia, Hatta telah banyak berjasa dalam memajukan perekonomian dan pembangunan Indonesia.

\"Pak Hatta Rajasa memiliki kinerja dan prestasi yan baik. Saya merasa amat terbantu dengan apa yang dilakuakn oleh pak HR utamanya dalam mengkoordinasikan para menteri yang memiliki porto folio ekonomi dan juga dalam membantu saya secara langsung dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi dan pembangunan,\"papar SBY.

Sementara itu, CT menuturkan pihaknya memiliki alasan tersendiri hingga akhirnya menerima tawaran SBY untuk menduduki posisi Menko Perekonomian, meski dengan masa jabatan yang sangat singkat. Bos PT. Trans Corp tersebut menuturkan selama lima bulan ke depan, suhu politik akan memanas. Sehingga, semua pihak akan fokus pada pilpres.

\"Akibatnya tidak ada yang fokus pada masalah ekonomi. Padahal situasi ekonomi di tingkat global dan domestik banyak tantangan berat yang harus diatasi. Melihat hal ini saya ikhlaskan diri saya untuk bekerja dalam lima bulan ini untuk emban jabatan sebagai menko perekonomian,\"kata CT.

CT pun memastikan pihaknya tidak akan melanjutkan jabatan Menko Perekonomian pada pemerintahan yang baru, sekalipun diminta oleh Presiden terpilih nanti. \"Saya nyatakan diri tidak bersedia diminta oleh presiden yang akan datang untuk lanjutkan jabatan ini atau menjadi menteri dalam kabinet mendatang,\"tegasnya.

Di samping itu, lanjut CT, dirinya juga telah mengundurkan diri dari semua perusahaan yang dimilikinya, terhitung sejak kemarin. Tujuannya, agar dia bisa lebih fokus terhadap jabatannya sebagai Menko Perekonomian hingga 20 Oktober nanti. \"Untuk betul-betul menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dan siapkan fondasi yang baik untuk pemerintahan ke depan. Sehingga tidak ada masalah conflict of interest, sehingga bisa fokus. Untuk menjaga itu juga, saya akan konsultasi dengan aparat hukum apakah KPK, Kejaksaan dan Polri,\"paparnya.

(Ken)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: