Distribusi BBM ke Kerinci Terganggu
KERINCI- Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kerinci dan Sungaipenuh sejak Kamis (15/5) terganggu akibat kebakaran yang terjadi di terminal pengisian BBM milik PT Pertamina di Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu malam (14/5). Akibat kejadian ini, BBM di Kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh langka, harga BBM eceran pun meroket. Ditingkat pedagang eceran, harga bensin dijual Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
Nurjani, pedagang eceran yang berjualan bensin di Sungailiuk mengatakan, pedagang eceran susah mendapatkan minyak beberapa ini. Hal ini dikarenakan terminal pengisian BBM milik Pertamina di Padang terbakar. Dia mengaku mendapatkan minyak dari pedagang besar yang membawa minyak dari daerah, Perentak Merangin. Dia membeli minyak dari Merangin itu dengan harga mahal. \"Kita beli minyak mahal, makanya kita jual Rp 10 ribu per liter,\" ucapnya.
Informasi yang diperoleh Jambi Ekspres, didaerah Kayu Aro malah minyak dijual Rp 15 ribu per liter. Kondisi seperti ini tentu sangat memberatkan masyarakat. Sementara pantauan di SPBU Pelayang Raya Sungaipenuh puluhan mobil antri untuk mengisi BBM. Pasalnya mulai Minggu (18/5) kemarin bensin sudah masuk dari Padang.
Siska, petugas SPBU Pelayang Raya mengatakan, pihaknya untuk distribusi bensin dari Padang sudah lancar mulai Minggu (18/5) kemarin. Sedangkan solar masih didatangkan dari Jambi. \"Selama gangguan distribusi dari Padang, Bensin dan Solar didatangkan dari Jambi. Solar baru sekali masuk 1 tangki, hari ini dijemput lagi,\" ujarnya.
Walaupun demikian, distribusi bensin dari Padang belum normal. \"Yang datang cuma 2 tangki bensin hari ini, normalnya 3 tangsi bensin dan 1 tangki solar,\" ucapnya.
Karena belum normal, SPBU Pelayang Raya membatasi pengisian BBM. Untuk roda empat maksimal pengisian bensin Rp 100 ribu, sedangkan untuk solar maksimal Rp 200 ribu. \"Kalau roda dua tidak dibatasi,\" sebutnya.
Selain itu pengisian derigen untuk pedagang yang memiliki izin dari Disperindag belum bisa dilayani, karena BBM belum lancar. \"Pengisian derigen belum kita layani,\" pungkasnya.
(dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: