>

Bakal Dicoba di Merangin

 Bakal Dicoba di Merangin

Sekolah Menengah Terbuka Dibuka di Jambi

JAMBI-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka Sekolah Menengah Terbuka di Jambi.  Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Sutanto, selain Jambi,   dalam tahun 2014 ini ada 5 sekolah menengah terbuka lagi yang akan dijalankan yakni Jawa Barat, Jawa Timu, NTT, Kalsel, Papua Barat, yang masing-masing satu Sekolah Menengah Terbuka.

‘‘Dan di Jambi ini kita mulai mencobanya tahun ini di Kabupaten Merangin, kerena Angka Partisipasi Kasanya (APK) masih dibawah rata rata nasional yakni 67.7 Persen,’‘ kata Sutanto usai dialog interaktif Dirjen Kemendikbud di Hotel Aston Kota Jambi kemarin (19/5).

Ia menjelaskan, bahwa penyelenggaran Sekolah Menengah Terbuka tersebut selain untuk meningkatkan APK, sasaran utama juga untuk menampung siswa-siswa yang tidak diterima di sekolah SMA atau SMK reguler, karena kendala ekonmi, geografis, waktu, sosial dan budaya.

‘‘Untuk kualitas pendidikannya juga bagus, tidak kalah dengan reguler. Sekolah menengah terbuka, mengelola dan melayani tiga pengembangan yakni Dominan Online, balance Online dan tatap muka. Untuk memastikan pendidikan yang diberikan maksimal, kita tentunya koordinasi dengan Provinsi, kabupaten dan masyarakatnya, ini juga sudah tersistem,’‘ ungkapnya.

Untuk tahun pertama percobaan di 2014 ini, 6 sekolah tersebut akan dipantau apa model pengembangan pendidikan yang dibutuhkan dari sekolah menengah tersebut terhadap 3 model pengembangan yang diterapkan. Selain itu, Sutanto mengatakan, siswa sekolah mengah terbuka tersebut karena terkait pendidikan yang menggunakan sistem online, siswa akan dipinjamkan sebuah alat untuk internet berupa tab.

‘‘Selain itu, ini juga sama halnya dengan sekolah reguler, nanti siswanya juga akan mendapatkan beasiswa, dana Boss, Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan lainnya,’‘ sebutnya.

Ditanyakan apakah akan ada pemungutan biaya sekolah? Sutanto menyebutkan, biaya sekolah hanya kepada siswa mampu, namun terhadap siswa tidak mampu tidak dilakukan pemungutan biaya sekolah.

‘‘Kalau memang tidak mampu, itu tidak akan dipungut biaya sekolah, kalau yang mampu tidak apa-apa, mungkin hanya Rp 200 ribuan lah,’‘ sebutnya.

Sementara itu, saat melakukan pemaparannya ditahun 2014 Kemendikbud merintis 6 sekolah induk, sedangkan ditahun 2015 mendatang ditargetkan akan dirintis sebanyak 50 sekolah induk, tahun 2016 sebnanyak 100 sekolah induk, di tahun 2017 sebanyak 150 sekolah Induk, 2018 sebanyak 200 sekolah induk, 2019 berjumlah 250 sekolah induk dan tahun 2020 sebanyak 300 sekolah induk untuk sekolah menengah terbuka. Hal itu diupayakan untuk mendukung capaian PMU APK 2020 sebesar 97 persen.

‘‘Jadi Bulan Mei peluncuran sekolah menengah terbuka jarak jauh, dan 1 Juli 2014 penerimaan siswa baru,’‘ jelasnya.

Bupati Merangin Al Haris yang juga hadir dalam dialog tersebut mengatakan, sudah selayaknya dibuka di Kabupaten Merangin, mengingat APK dari Merangin yang cukup jauh dibawah rata-rata nasional.

‘‘APK kitaa hanya 67,7 persen, dibawah APK nasional, jadi ini yang saya kejar,’‘ kata Haris kemarin (19/5) dalam dialog interaktif Dirjen Kemendikbud.

Selain itu, ia menyebutkan, selain untuk meningkatkan APK, sekolah menengah terbuka tersebut diharapkan bagi Suku Anak Dalam (SAD) yang hendak melanjutkan sekolah ke sekolah menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: