Karet Tetap Primadona Jambi
JAMBI- Sejak zaman penjajahan hingga saat ini, karet tetap idola masyarakat Jambi. Sebagian besar penduduk di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah ini banyak menggantungkan kehidupannya di sektor karet. Bahkan sub sektor ini merupakan salah satu yang menggerakkan ekonomi rakyat. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) bebeapa waktu lalu.
Dia menegaskan, sektor perkebunan kareta masih menjadi priomadona. Sehingga, dirinya akan terus mengupayakan pengembangan sektor perkebunan karet sebagai primadona di Provinsi Jambi. Disamping juga sektor perkebunan sawit. “Kita tidak perlu muluk-muluk merubah kebiasaan masyarakat Jambi, sektor perkebunan adalah sektor primadona kita terutama karet dan sawit,” ungkapnya.
Berbagai keunggulan perkebunan karet harus mendapat perhatian serius dalam upaya pengembangannya. Ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan pola tanam yang lebih baik serta peningkatan kualitas bibit. “Pola tanam dan kualitas (bibit) yang perlu ditingkatkan,” lanjut HBA.
Diakui HBA, untuk mendorong peningkatan hasil perkebunan maupun pertanian, Pemerintah Provinsi Jambi terus membangun jalan menuju sentra produksi yang diharapkan dapat menekan ongkos produksi petani. “Jalan sentra produksi terus kita bangun untuk menekan ongkos produksi,” kata HBA.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Ir.Budi Daya menyampaikan sub sektor perkebunan merupakan andalan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat Provinsi Jambi. Ini menjadi beban tugas Dinas Perkebunan untuk memantapkan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan yang berkelanjutan.
Sementara itu, pada tahun 2013 lalu saja, dinas perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi membiayai aktifitas replanting yang dibiayai lewat APBN dan APBD Provinsi Jambi senilai Rp 41 M itu. Budidaya menegaskan, setahu proyek itu sudah terlaksana.
Meski proyek itu bukan dimasa ia menjabat, tapi ia meyakini proyek itu sudah berjalan dengan baik. “Memang proyek itu didanai lewat APBN dan APBD,” katanya.
“Proyek ini kan ada dua. Ada yang dibayar lewat APBN, ada pula lewat APBD. Bisa saja ada kelompok tani yang mendapat bantuan dari APBD, berbeda dari yang mendapat bantuan lewat APBN. Jumlahnya berbeda, sehingga bisa menimbulkan beragam spekulasi. Nah, makanya kita tidak boleh su udzon dulu,”katanya.
Ia mengaku, pada tahun 2014 ini pemprov juga mendpat bantuan bibit untuk replanting karet senilai 5 ribu hektar. Namun ia mengaku lupa berapa nilainya.
Berdasarkan data yang diperoleh, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi tahun anggaran 2013 mendpatkan program pengadaan bibit Karet dan Pupuk NPK dan serta dengan nama kegiatan Peremajaan Tanaman Karet yang menggunakan sumber dana yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan APBD serta kegiatan – kegiatan berupa Pengadaan Bibit Karet, Pupuk Lengkap dan Belerang Sirus, serta pengadaan Pupuk NPK.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: