>

Kelapa Tua Diremajakan

Kelapa Tua Diremajakan

Peremajaan tanaman Kelapa yang ada di Provinsi Jambi saat ini dipandang sudah mendesak. Ini mengingat, banyak tanaman kelapa yang sudah memasuki  usia tua sehingga tak produktif lagi hasilnya. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Budidaya menerangkan, luasan lahan kebun kelapa di Provinsi Jambi tidak besar.

          Dikatakannya, lahan kebun kelapa paling potensial ada di dua Kabupaten, yakni Tanjab Barat dan Tanjab Timur. Walaupun, sebaran kebun kelapa ini sendiri tak hanya di dua daerah tersebut, namun juga di beberapa Kabupaten/Kota lainnya.

          “Kebijakan medesak yang harus dilakukan adalah peremajaan kelapa yangn tidak produktif lagi, pemasaran hasil tanaman kelapa dan industry lanjutannya,” ungkapnya.

Diterangkannya, pentingnya peremajaan kelapa adalah karena tanaman usia tua yang usianya lebih dari 25 tahun hasil produksinya dibawah 6 ton. “Akibatnya tejadi penurunan produksi dan berdampak kepada menurunnya pendapatan petani dan menurunnya produktifitas rata-rata daerah ini berdampak pada penerimaan daerah/Negara,” ungkapnya. 

Program peremajaan ini sendiri, sebenarnya sudah ada sejak 2011 lalu. “Tahun ini, Tanjab Barat mendapatkan bantuan program peremajaan seluas 500 hektar, sementara Tanjab Timur mendapatkan untuk seluas 300 hektar. Tahun lalu juga sama, ada bantuan demikian,” katanya.

Sementara itu, yang menjadi tantangan pembangunan perkebunan kelapa adalah karena tingkat produktifitas dan mutu hasil perkebunan rendah. Lalu infrastruktur kurang memadai, jalan produksi, akses dan pelabuhan serta in efisiensi distribusi dan pemasaran.

“Selain itu, ekspor perkebunan masih didominasi oleh produk primer dan nilai tambah kurang dinikmati dalam negeri. Lalu, pengembangan industri berbasis perkebunan masih terkonsentrasi di pulau jawa dan bahan baku di luar pulau jawa,” terangnya.

“Selain itu, konflik masyarakat sekitar dan tuntutan pembanguna berkelanjutan terus terjadi. Faktanya, pengembangan kelapa dalam provinsi Jambi tak terindentifikasi secara pasti,” tambahnya.

Untuk diketahuim, tanaman kelapa sendiri dikembangkan difokuskan di pesisir Provinsi Jambi, yakni di Tanjab Barat dan Tanjab Timur. Sampai saat ini, luas tanaman kelapa yang adai Tanjung Jabung Barat seluas 53. 634 hektar dan di Tanjung Jabung Timur seluas 58. 620 hektar.

“Sampai saat ini, petani kelapa masih mengusahakan tanaman kelapa walau kondisi harga relatif rendah. Yang menjadi hambatan dalam pengembangan kelapa adalah rendahnya produktifitas tanaman, produk industri hilir masih rendah, isu lingkungan pengembangan perkebunan kelapa tak terlalu besar. Selain itu, terjadi peningkatan efisiensi dan diersifikasi produk, seperti biaya produksi yang semakin meningkat,” ungkapnya.

Dalam dukungan dana pemerintah terhadap pengembangan kelapa di Jambi, menurutnya sudah sangat baik. Diantaranya, bantuan bibit kelapa anjuran, pupuk dan obat-obatan sudah diberikan. “Lalu, ada program peningkatan pengetahuan petni terhdp hama dan penyakit tanaman. Lalu, ada program demplot pengembangan tanaman kelapa tumang sari dengan tanaman kopi atau cokelat,” pungkasnya.

(adv)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: