>

Triwulan I, Rp 3,86 T Kredit Perumahan

Triwulan I, Rp 3,86 T Kredit Perumahan

SELAMA triwulan pertama tahun 2014, ada Rp. 3,86 triliun kredit perumahan yang dikucurkan oleh bank-bank di Jambi. Itu terdiri dari kredit untuk perumahan bersubsidi maupun perumahan komersil.

Ihsan W Prabawa, Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi merilis,  di tahun ini BI menargetkan pertumbuhan kredit secara umum di kisaran 15 persen hingga 17 persen yang salah satunya disokong oleh pertumbuhan kredit pada bidang properti.

 “jika dibandingkan dengan triwulan pertama pada tahun lalu, pertumbuhan kredit perumahan dijambi mengalami  pertumbuhan sebesar 23,8 persen,” ujarnya. 

BI memandang kian tumbuh suburnya industri  properti di Jambi turut didukung oleh beberapa aspek seperti pertumbuhan populasi penduduk yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.  Selain itu, pergeseran masyarakat ke level menengah atas yang signifikan turut menyumbang tumbuhnya dunia propeti di Jambi.

“Pengembangan sektor properti akan diikuti oleh pertumbuhan sektor lainnya seperti konstruksi, industri pengolahan, listrik, air & gas, keuangan, dan perdagangan yang akan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan baru,” paparnya. 

Namun meskipun tengah mengalami pertumbuhan yang positif, BI tetap menghimbau kepada pihak Perbankan dan pengembang perumahan agar mematuhi ketentuan LTV yang semata-mata untuk menjaga kredit properti tetap sehat. Selain itu, juga berupaya untuk meningkatkan stabilitas sistem keuangan, dan memberikan perlindungan nasabah.

Pengamat ekonomi, Dr Pantun Bukit turut mengapresiasi atas tumbuh suburnya property di Jambi. hal tersebut dapat menjadi indikasi bahwa perekonomian Jambi cukup baik. Namun yang harus diperhatikan, apakah pertumbuhan dalam bidang property tersebut sudah mampu menopang kebutuhan rumah untuk kalangan khsususnya kelas menengah kebawah.

“Karena kalau hanya dijadikan sebagai sarana investasi semata dikhawatirkan akan menimbulkan masalah lain,” ujarnya.

Ia mengharapkan, adanya sikap aktif pemerintah untuk lebih memberikan kemudahan kepada kelas menengah kebawah untuk memiliki perumahan yang layak.

Dari Muarojambi sendiri dilaporkan, ada 4399 KK tergolong Miskin. Dan sampai saat ini ada empat desa yang masih dapat dikategorikan terisolir, 4 desa ini ialah Tantan, Rantau Majo, Kedotan dan Keranggan. ‘’Insya Allah tahun 2014 ini 4 desa yang diseberang akan dapat dilalui kendaraan dengan pembangunan Jembatan Batanghari III nanti,\" ujar Bupati Muarojambi, H. Burhanuddin Mahir SH.
Sementara itu untuk jumlah masyarakat miskin sendiri sudah turun sangat drastis, dari dahulu mencapai angka belasan ribu keluarga. ‘’Tahun 2013 ini banyak penurunan warga miskin, hampir 50 persen menurun, dari tahun 2012 sebanyak 11480 orang tahun ini tinggal sekitar 4399 orang, hal ini tidak terlepas dari semakin membaiknya perekonomian masyarakat Muarojambi melalui pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan,\" ujar Bupati beberapa waktu lalu.
Dari Tanjabar sendiri dilaporkan, banyaknya pemukiman yang masih kurang layak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat rupanya sudah di rencanakan untuk segera dibantu oleh pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Barat. Meski belum dibantu dengan alokasi khusus untuk membangun pemukiman, tapi pemerintah sudah pernah mengalokasikan dana yang sifatnya bantuan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum melalui Kabid Cipta Karya M Hisom Selasa (3/6) kemarin, saat ini pihaknya masih membangun yang sifatnya infrastruktur, namun untuk pemukiman sendiri sudah menjadi acuan untuk tahun 2015 akan datang.
\"Sebelumnya kan kita sudah ada program samisake yang dari provinsi, jadi kalo didaerah kita saat ini sifatnya masih  bantuan, insya allah tahun depan kita juga akan fokuskan pada pembangunan pemukiman yang layak bagi masyarakat bawah, karena untuk tahun ini masih fokus di infrastruktur,\" ujarnya.
Peltu Kepala Bappeda Tanjabtim, Herman Toni menyebutkan, di Tanjabtim keseluruhan warga miskin boleh dibilang memiliki rumah. Tapi rumah-rumah warga tersebut memang ada yang tidak layak huni. \"Dari 12.801 warga miskin di Tanjabtim, 4.229 Kepala Keluarga tercata sangat-sangat miskin dan 4.286 Kepala Keluarga termasuk kategori sangat miskin,\" jelasnya kemarin (3/6).
Dia mengungkapkan, selama ini Pemprov dan Pemkab selalu intens membantu warganya yang memiliki rumah layak huni berupa program bedah rumah (bedrum).

(kar/run/yos/Sun/era)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: