Jambi Miliki Sekolah Bank Sampah
JAMBI-Saat ini tidak ada alasan untuk tidak sekolah. Hal itulah yang mendorong berdirinya Sekolah Bank Sampah yang berada di Kelurahan Payolebar. Sekolah ini digagas Adi Putra ini sama sekali tidak memungut biaya pendidikan bagi siswanya. Mereka hanya diwajibkan untuk menyetor sampah sebagai ‘bayarannya’.
Salah seorang guru Sekolah Bank Sampah, Bambang Setiyawan juga pendiri LSM A Green Vision (AGV) mengatakan sekolah tersebut memiliki visi misi untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Sekolah ini digagas Adi Met dan sekarang bekerjasama dengan AGV. Untuk saat ini sudah ada Play Group-nya. Sekolah ini terbuka untuk umum, tua-muda dan merupakan sekolah informal. Jadi mereka yang sekolah disini dapat ikut program lifeskill atau keterampilan seperti membuat manik-manik dan kegiatan atau mendaur ulang sampah,” jelas Bambang kemarin.
Dikatakannya, Sekolah Bank Sampah memang belum terlalu dikenal masyarakat luas. Namun sekolah ini akan eksis dan menjadi jawaban bagi mereka yang putus sekolah atau yang tidak memiliki biaya untuk tetap bisa bersekolah. Bambang juga mengharapkan adanya bantuan dan perhatian dari pemerintah.
“Karena masih banyak anak usia sekolah yang putus sekolah atau tidak mampu sekolah, meski sudah ada program sekolah gratis,” jelasnya.
Sekolah ini memfokuskan lifeskill (keterampilan), diharapkan siswa dapat memiliki keterampilan yang berguna bagi masa depan dan kehidupannya. “Kita juga menerima bantuan tenaga pengajar atau bantuan apapun yang bersifat sosial. Jadi mari kita dukung Sekolah Bank Sampah ini dengan apa yang mampu kita berikan,” pungkasnya.
(lia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: