Billy Dilarang Ikut Ujian
Kepsek: Sering Tak Masuk Sekolah
SUNGAIPENUH- Billy Aulia, salah seorang siswa kelas 10 G SMAN 1 Sungaipenuh gagal naik kelas. Pasalnya, Billy tidak diperbolehkan mengikuti ujian kenaikan kelas oleh Kepala Sekolah SMAN 1.
Orang tua Billy, Eri Yuliani, mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar anaknya tersebut tetap bisa ikut ujian. Seperti dengan mendatangi pihak sekolah dan juga Dinas pendidikan. Namun sayang upaya itu belum membuahkan hasil.
“Kepada Dinas, Kepsek mengaku sudah empat kali panggil saya, tapi seingat saya tidak pernah. Mereka hanya panggil saya satu kali dan langsung menyampaikan informasi bahwa anak saya tidak bisa ikut ujian,” katanya.
Sebelum mendapat pemberitahuan anaknya dilarang ujian, Eri Yulia mengaku memang sempat tiga kali bertemu dengan wali kelas anaknya. Namun dalam pertemuan itu tidak ada membicarakan soal pelanggaran yang sudah dilakukan oleh Billy Aulia.
“Bertemu pertama saat bayar uang komite. Kedua saat ambil raport dan pertemuan yang ketiga saat saya menitipkan anak saya ke wali kelas, karena dia yang mengawasi anak saya selama di sekolah,” ujarnya.
Dikatakannya, alasan pihak sekolah, Billy sudah habis poin karena sudah terlalu banyak alpa. Padahal itu terjadi, karena pihak sekolah tidak terima surat izin sakit anaknya dengan tulis tangan, dan menginginkan setiap izin sakit harus ada keterangan dari dokter.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sungaipenuh, Zulkifli saat ditemui wartawan menjelaskan, alasan pihak sekolah melarang Billy Aulia ikut ujian kenaikan kelas. Diterangkannya, itu dilakukan karena yang bersangkutan sudah habis poin, akibat melanggar disiplin sekolah.
Dia menuturkan, peraturan dan disiplin sekolah tersebut, merupakan aturan yang telah lama diterapkan di SMAN Sungaipenuh. Sehingga harus tetap dilaksanakan tanpa pandang bulu. “Billy Aulia memang siswa kita, namun sudah habis poinnya (jumlah Alpa melebihi aturan, red). Aturan ini telah diberlakukan sebelum saya menjabat Kepsek, maka kita jalankan aturannya. Sebelumnya, kita juga sudah koordinasi dengan Guru-guru dan BP,” ujarnya, Rabu (4/6).
Disebutkannya, pihak sekolah tetap memberi kesempatan dan menganjurkan kepada orang tua Billy Aulia untuk mengurus surat pindah ke sekolah lain. Namun ternyata itu tidak dilakukan oleh orang tua Billy. “Satu bulan sebelum ujian naik kelas saya sudah memanggil orang tua Billy supaya urus surat pindah, namun orangnya tidak mau. Setelah itu, satu minggu menjelang ujian baru mengurus surat pindah, namun sekolah lain tidak mau menerima, karena waktu ujian sudah dekat,” jelas mantan Wakil Kepala SMAN 3 Sungaipenuh ini.
Namun demikian, Zulkifli mengaku tidak akan menghilangkan hak belajar siswanya. Dia memberi kesempatan lagi kepada Billy Aulia, dengan memberi surat pindah setelah siswa menerima rapor. “Setelah siswa terima rapor, Billy boleh pindah ke sekolah lain dan tetap naik kelas,” tegasnya.
(dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: