HBA Buka Peluang Fachrori
Untuk Kembali Berpasangan di Pilgub
JAMBI – Kandidat incumbent sepertinya masih membuka peluang kepada Fachrori Umar untuk menjadi pasangannya maju di Pilgub Jambi 2015-2020 mendatang.
Dikonfirmasi wartawan usai peresmian Media Center kemarin, kandidat incumbent Hasan Basri Agus (HBA) mengaku belum bisa memastikan siapakah yang menjadi pendampingnya nanti. Namun demikian, ia menyatakan bahwa duetnya bersama Fachrori Umar selama ini berjalan dengan baik.
“Kita lihat negosiasi politik ke depan. Semuanya ada kesempatan yang sama, yang jelas kalau kami dengan Pak Fachrori berjalan dengan cukup baik sampai berakhir kontrak politik 2015 yang akan datang. Soal kemungkinan, semuanya memungkinkan,” tuturnya.
Mengenai kriteria calon wakil yang ia inginkan ke depan, HBA enggan berkomentar banyak. “Untuk kriteria wakil nantilah,” tukasnya.
Saat ini dikatakannya, ia terus menjalin komunikasi dengan beberapa partai di Jambi. Baginya membangun komunikasi politik tersebut sangat penting.
“Saya tidak sebutkan partai apa saja, ada sekitar empat atau lima partai. Apalagi pimpinan-pimpinan partai yang ada sekarang ini, ada yang adik buat saya, teman dan senior. Komunikasi walaupun tidak menghadapi Pilkada tetap dilakukan,” imbuhnya.
Soal black campain atau kampanye hitam yang mulai menyerang dirinya saat ini, ia mempersilahkan saja. Namun baginya, ia tidak akan melakukan hal yang sama terhadap lawan-lawan tandingnya.
“Saya dari dulu juga begitu, pada Pilgub 2010 lalu saya tidak pernah menyerang orang. Bagi saya jabatan gubernur inikan bukan hanya untuk pribadi saya, ini punya rakyat banyak dan punya bersama,” katanya.
“Siapa pun berhak untuk menjadi gubernur dan ini bukan hak orang-orang kaya, miskin dan incumbent. Siapa pun yang mau menjadi gubernur silahkan saja yang memutuskan itu rakyat, siapa yang dipilih rakyat nanti itulah gubernur kita,” sambungnya.
Disisi lain, terkait arah dukungan di Pilpres, menurutnya secara pribadi ia masuk sebagai anggota dewan penasehat. Kalau untuk institusi partai, Demokrat sampai sekarang masih netral dan SBY belum menentukan sikap.
“Saya tidak tahu menjelang 09 Juli mendatang apakah ada sikap-sikap politik yang lain. Yang jelas Partai Demokrat juga pecah, ada juga beberapa kader militan kita di Jakarta yang mendukung Jokowi. Sementara ini kita tidak bisa melarang kader mau mendukung siapa, karena itu menjadi hak dan sikap pribadi mereka silahkan saja,” pungkasnya.
(cas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: