Partai Pendukung Jokowi Kurang Solid
JAKARTA - PDI Perjuangan sebagai partai utama pengusung pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai kurang solid dalam memberikan dukungan.
Distribusi kader PDIP untuk mendukung pasangan Jokowi-JK terpecah, hanya sebesar 83,8 persen yang memberi dukungan. Sedangkan 10,5 persen suara partai banteng mengalir ke pasangan rival Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Berbeda dengan Partai Gerindra sebagai pengusung utama Prabowo-Hatta lebih solid mendukung pasangan tersebut untuk memenangkan Pilpres 9 Juli nanti. Sebanuak 88,6 persen kader Gerindra solid mendukung Prabowo-Hatta, dan hanya 9,6 persen yang menyeberang ke Jokowi-JK.
“Pemilih Gerindra lebih solid mendukung Prabowo-Hatta dibandingkan pemilih PDIP mendukung Jokowi-JK,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari usai memaparkan hasil survei di Rarampa Resto, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (17/6).
Begitu pula yang terjadi di Partai Nasdem. Suara partai pimpinan Surya Paloh itu kurang solid mendukung Jokowi-JK lantaran hanya 53,3 persen yang memberi dukungan. Sementara sebanyak 35,6 persen mendukung Prabowo-Hatta.
“Di Partai Hanura juga mengalami begitu. Hanya 45,7 persen mendukung Jokowi-JK, dan sebanyak 42,9 persen mendukung Prabowo-Hatta,” beber Qodari.
Tak jauh beda dengan PKPI, meski menyatakan dukungan kepada Jokowi-JK namun partai yang dipimpin Sutiyoso ini sebesar 50,0 persen suaranya memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta, dan 50,0 persen lagi belum memutuskan.
Penelitian Indo Barometer digelar pada 28 Mei-4 Juni 2014 terhadap 1.200 responden di 33 provinsi. Survei yang melalui wawancara tatap muka kuesioner dengan metode multistage random sampling mendapati tingkat kesalahan (margin of error) sebesar 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: