>

Tenaga Konstruksi Bersertifikasi Minim

Tenaga Konstruksi Bersertifikasi Minim

JAMBI- Jumlah tenaga konstruksi yang mempunyai sertifikat sebagai pekerja konstruksi di Provinsi Jambi masih sangat minim. Saat ini, tercatat hanya ada 190 orang tenaga konstruksi yang sudah lulus uji sertifikasi.

Jumlah itu sangat minim mengingat pekerjaan jasa konstruksi sangat banyak, khususnya di era AFTA. Kadis PU Provinsi Jambi, Ivan Wirata menegaskan, tanpa sertifikasi, maka tenaga konstruksi asal jambi akan kesulitan bersaing dengan tenaga asing. Sebab, mulai tahun 2015 akan mulai diberlakukan ekonomi global.

“kalau tidak punya sertifikasi, maka tenaga kerja kita akan tergerus oleh tenaga asing. Uji sertifikasi ini penting untuk mengejar itu,”tegasnya disela-sela membuka pelatihan uji sertifikasi tukang batu Mobile Training Unit (MTU) di Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, kemarin.

Ivan mengatakan, secara nasional jumlah tenaga konstruksi sekitar 6,9 juta orang. Dari jumlah itu yang ahli hanya 100 ribu orang, 300 ribu lainnya merupakan tenaga terampil. Tapi, jumlah tenaga konstruksi yang tersertifikasi Cuma 48 ribu orang saja. Dan untuk wilayah Jambi hanya berjumlah 190 orang.

“Kita harus siap dalam menghadapi ekonomi global. Secara nasional, target tersertifikasi sekitar 3,8 juta orang. Dan target jambi sekitar 115 ribu orang,”jelasnya.

Dari jumlah 190 orang, 4 orang diantaranya ahli. “Makanya, tahun ini kita targetkan 500 orang tenaga konstruksi tersertfikasi. Kita akan kejar target ini, agar nantinya jangan sampai kita Cuma jadi penonton,”bebernya.

Menurutnya, untuk mengejar target itu memang tak mudah. Tapi juga tak terlalu sulit. Ivan berharap sumbangsih para pengusaha dan kontraktor untuk menyediakan tenaga konstruksi tersertifikasi. “kita dorong para kontraktor yang punya tenaga kontruksi, agar secara mandiri melakukan sertifikasi atas anak buahnya. Jadi, jangan hanya menunggu sertifikasi yang diadakan pemerintah,”tegasnya.

Dalam asumsinya, bila satu kontraktor membawahi sekitar 20 orang tenaga konstruksi. Maka setidaknya bila ada 100 orang kontraktor bisa melakukan uji sertifikasi sebanyak 2000 orang tenaga kontruksi. “Saat ini Jambi belum ada satupun yang berskala asean. Kedepan, ini yang akan kita kejar,”katanya.

Menurut Ivan, bila banyak tenaga kontruksi yang sudah di sertifkasi. Maka ketika kontrkator luas masuk jambi, tenaga kerja jambi sudah siap bersaing. “kita himbau asosiasi untuk lakukan sertifkasi. Jangan Cuma andalkan pemerintah,”katanya.

Sementara, kepala UPTD Jasa Konstruksi,elya mona menegaskan uji sertifkasi ini penting agar bisa bersaing dengan tenaga asing. Maka perlu ada sertifikat kemampuan kompetensi kerja. “Agar kita dalam bekerja memang sesuai SOP dan berbasis kompetensi,”katanya.

(wsn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: