>

Bus AKAP Akan Diperiksa Intensif

Bus AKAP Akan Diperiksa Intensif

Guna Mengantisipasi Maraknya Peredaran Narkoba

JAMBI - Pihak Kepolisian Resort Kota (Polresta) Jambi berhasil mengamankan paket diduga narkotika jenis sabu seberat lebih kurang 1 kg dengan nilai nominal 2 Milyar Rupiah, dari seorang kurir bernama Komarudin alias Oding (33). Oding dan paket diduga sabu tersebut diamankan saat  melintas di daerah Pal 10, diketahui tujuan Oding yang berasal dari Medan ini adalah Kota Palembang dengan menggunakan jasa bus PO Raja Perdana Inti (RAPI).

Bahkan dengan adanya tangkapan ini menjadi perhatian dari Kapolda Jambi, Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya, dan langsung mendatangi Mapolresta Jambi untuk mengecek barang bukti maupun tersangka.

\"Saat ini kasusnya sedang kita kembangkan,\" kata Satriya kepada sejumlah wartawan, Senin (7/7).

Sementara itu terkait semakin seringnya pihak kepolisian di Jambi menggagalkan pengiriman paket narkoba saat melintasi wilayah Jambi, Satriya mengatakan hal ini akan menjadi perhatian khusus. Bahkan Satriya mengatakan ia telah memerintahkan agar personel kepolisian di Jambi melakukan pemeriksaan terhadap bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang melintasi wilayah Jambi.

\"Sudah saya instruksikan agar dilakukan pemeriksaan dan sweeping secara intensif  terhadap bus yang masuk ke Jambi,\" tegas Satriya.

Lebih lanjut Satriya mengatakan, pemeriksaan terhadap bus AKAP juga telah dilakukan polda-polda lainnya.

 \"Seperti di Lampung, itu sering dilakukan pemeriksaan terhadap bus dari luar daerah,\"tandasnya.

 

Pelaku merupakan warga jalan Taqwa Komplek.GHP III blok 9 C Rt 41/05 Sei.selincah Palembang, Sumatra selatan.

                Sementara dari pengakuan tersangka Komarudin alias Oding ketika ditanya oleh sejumlah awak media menceritakan, sebelumnya ia tidak mengetahui bahwa yang di bawa itu adalah narkotika jenis sabu-sabu, hanya disuruh orang via seluler.

                “Saya baru pertama kali menjadi kurir narkoba, itupun baru tahu bahwa yang saya bawa narkoba ketika di pertengahan jalan, saya hanya di bayar Rp.2 juta biasa nya saya bekerja sebagai tukang las,”ungkapnya.

(dez/cr14)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: