>

PLTU Batal, Warga Tebo Kesal

PLTU Batal, Warga Tebo Kesal

 

JAMBI-Batalnya proyek pembangunan PLTU dengan kapasitas 2x7 megawatt di Desa Jati Belarik Kecamatan Sumay, memancing reaksi warga.

Kepala Desa Jati Belarik, Mursalim kepada koran ini Selasa (2/9) menuturkan, bahwa dirinya sangat menyayangkan dibatalkannya proyek Pembangunan PLTU. Bahkan lanjut dia, dengan beredarnya kabar bahwa besar kemungkinan akan dibatalkannya pembangunan PLTU Jati Belarik membuat warganya dan warga Desa Semabu kecewa berat.

\"Pastilah Kami kecewa, terutama di Jati Belarik warga sudah sepakat sejak awal untuk pembebasan lahan, namun setelah bertahun-tahun, justru kegagalan ini yang akhirnya didapat masyarakat, begitu juga dengan warga desa sebelah terkait akses jalan,\" terang Mursalim.

Diterangkannya, rencana pembangunan PLTU Jati Belarik diakuinya selain sebagai harapan juga kebanggaan bagi Kabupaten Tebo. Hanya saja dengan kandasnya rencana tersebut, tentunya hal itu selain menimbulkan kekecewaan, terutama pada warga sekitar yang bersentuhan langsung, juga meninggalkan kesan rasa malu.

\"Kita memang tidak bisa berbuat banyak, namun tentunya jika masih ada jalan, alangkah baiknya ini tetap diperjuangkan, karena Kabupaten kita ini masih sangat membutuhkan pasokan listrik yang maksimal,\" pintanya.

Senin kemarin, Bupati Tebo, Sukandar juga mengungkapkan kekecewaannya atas tidak diresponya surat-surat yang telah dikirim oleh Pemkab Tebo kepada pihak Kementrian ESDM RI maupun pihak PLN Pusat, namun setelah ditunggu bebeberapa tahun, belum ada juga kepastian akan direalisasikannya pembangunan PLTU Jati Belarik

\"Sampe sekarang kita juga belum dapat kepatian, padahal sudah betahun-tahun kita menunggu,\" ujar Sukandar.

Sukandar sangat menyayangkan hal tersebut, padahal untuk  lokasi dan izin semuanya sudah rampung dan telah ditanda tangani oleh perintah kabpaten Tebo. namun pihak PLN tak kunjung merealisasikanpemabangunan PLTU yang digadang-gadangkan bisa mencukupi litrik di Kabupaten Tebo dengan kapasitas 2x7 megawatt.

“Semua sudah kita rampungkan baik lokasi maupun izin, namun setelah menunggu beberapa tahun, bahkan sejak zama pemerintah pak majid dan saya juga sudah tiga tahun pemerintahan juga belum ada kepastian dari PLN sampai saat ini,” kesal Sukandar.

Di bagian lain, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi untuk membangun PLTU di Kabupaten Tebo. Kerjasama sudah ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Provinsi Jambi dan konsorsium Indonesia dan Korea Selatan. PLTU tersebut akan menggunakan bahan bakar dari Batubara.

            Hanya saja, upaya tersebut tidak berjalan dengan mulus. Diakui Alek, Kabid Listrik ESDM Provinsi Jambi, pemerintah telah mengadakan rapat bersama Menteri Perekonomian, dari hasil pertemuan itu, pemerintah diminta untuk mengadakan pendekatan terlebih dahulu bersama PLN pusat.

            “Dia minta, pemasukan pemerintah apa,” tandasnya.

Namun, ada juga yang masih mengganjal, berkaitan dengan rencana PLN yang juga akan membangun PLTU di Kabupaten Tebo dengan kapasitas 2 x 400 Mega Watt. Sedangkan Investor dari Korea Selatan hanya 2 X 200 Mewa Watt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: