Demo Korupsi, Mahasiswa Diserang Preman
JAMBI- Aksi unjuk rasa anti korupsi di simpang kantor Bank Indonesia Perwakilan Jambi, Telanaipura berakhir ricuh. Beberapa orang pendemo dipukuli oleh sekelompok preman yang diduga tidak senang dengan aksi tersebut.
Aliansi MPRJ, SRMI, Intec atau dinamakan Barisan Konsolidasi Jambi (Barkombi) melakukan Orasi di Simpang BI Telanai Pura Jambi, para pendemo menuntut beberapa kasus yang mandek, yang prosesnya dihentikan oleh aparat penegak hukum.
Bambang, Ketum MPRJ mengatakan bahwa mereka sempat orasi beberapa menit. Namun kemudian mereka dipancing oleh sekelompok orang sehingga terjadi kericuhan. \"Saya sempat kena pukul,\" ungkapnya kepada wartawan.
Akibat dari bentrokan ini, Bambang mengatakan ada salah satu temannya mengalami luka akibat pukulan tangan preman. \"Korban sudah dibawa ke RS untuk visum,\" katanya.
Saprizal, korban yang mengalami luka di pelipis mata mengungkapkan kronologi terjadinya pemukulan. \"Pada saat saya memegang bendera MPRJ, satu orang memegang saya dan satu orang memukul,” terangnya
Kompol Lukman, Kasat Sabara polresta Jambi. Dia menerangkan, awal pendemo akan berorasi di depan Kantor Kejati Jambi. Tetapi demo tersebut digelar di simpang BI. \"Mungkin ado pihak-pihak yang tidak senang dengan demo itu, mereka langsung merengsek kesana,\" sebutnya
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat demo terjadi polisi yang bersiaga langsung menuju ke tempat para pendemo. Ditengah-tengah demo, terjadi pemukulan. \"Korbannya sudah dibawa ke rumah sakit, karena mengalami luka,\" tandasnya.
Usai demo, para korban mendatangi Polda Jambi sekitar pukul 16.30 WIB. Kedatangan mereka ini bukan untuk melakukan orasi di depan Polda Jambi, melainkan untuk melaporkan aksi pemukulan yang dilakukan sejumlah Preman, saat mereka melakukan aksi demo di bundaran Bank Indonesia, Telanai Pura pada pagi harinya.
Yoga, Humas Barkombi mengatakan, ia bersama rekan-rekannya datang kePolda Jambi demgan membawa para korban pemukulan yang menderita luka memar dibagian wajah, korban pemukulan itu bernama Safrizal, Bambang Hadriansyah, Syafrido dan Sufriono. Dengan delik aduan pengancaman dan penganiyaan secara beramai-ramai yang tertera dalam nomor laporan LP/B-213/VIII/2014/Jambi/SPKT.
\"Kita selain melaporkan penganiayaan, kita juga melaporkan pengancaman, karena sebelum melakukan demo yang ke-empat kalinya ini kita juga mendapatkan ancaman dan terror,\" sebut Yoga.
Lebih lanjut Yoga menyebutkan, selain membawa para korban, Ia beserta rekan-rekannya juga bersedia menjadi saksi, tak hanya bukti video rekaman amatir pristiwa pemukulan tersebut telah diberikan kepada pihak kepolisian. Yoga juga menyebutkan sebuah nama yang diketahuinya merupakan preman yang sengaja dibayar untuk menghentikan aksi Barkombi.
\" Kita melaporkan preman yang diketahui bernama Jesika, dia lah yang pertama kali memukul rekan kita, serta juga tadi sempat mengejar kita dengan senjata tajam\" terang Yoga.
Namun ketika ditanya mengenai siapa dalang yang membayar jasa preman untuk menghentikan aksi Barkombi yang menunjuk pihak Kejati Jambi menyelesaikan kasus korupsi di Kejati Jambi, Yoga tidak dapat memastikan pasalnya, Barkomdi tidak hanya menuntuk penyelesaian satu kasus saja melainkan banyak kasus, diantaranya, Proyek intake/pipanisasi tahun 2007, Pengadaan Alkes Universitas Jambi tahun 2013, Proyek pengadaan alat peraga pemberantasan buta aksara quran diknas provinsi Jambi,Proyek pembangunan gedung sekolah RSBI Diknas prov Jambi dan kegiatan perkempinas tahun 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: