Tiongkok Bangun Jalur Sutra Baru
Melalui Ningxia yang Mayoritas Muslim
YIN CHUAN - Jalur perdagangan kuno antarnegara di Tiongkok yang dikenal dengan sebutan jalur sutra bakal kembali hidup. Pemerintah Tiongkok berusaha membangun kembali jalur itu sebagai jalur ekspor dan impor. Namun, jalur sutra tersebut akan dimodifikasi dan tidak lagi diartikan secara harfiah.
Pada hari keempat kunjungan di Tiongkok kemarin, delegasi Jawa Pos Group bergeser dari Beijing menuju Yin Chuan, ibu kota Provinsi Ningxia di Tiongkok Barat. Kota Yin Chuan merupakan bagian penting dalam alur perdagangan jalur sutra. Sebab, kota tersebut menjadi pintu masuk pedagang yang akan ke Tiongkok.
Kepala Bagian Pengembangan Kota Yin Chuan Hao Liuhu yang ditemui delegasi Jawa Pos Group menjelaskan, pihaknya saat ini berupaya mengembangkan jalur sutra kuno dalam kemasan modern. Selain mengembangkan rute darat menggantikan jalur kuno, pihaknya menambah dua jalur sutra lain. Yakni, jalur sutra udara dan sutra internet.
\"Kami memasukkan usulan jalur sutra setelah Konferensi Ke-18 Partai Komunis Tiongkok tahun lalu,\" terangnya.
Diharapkan, pembukaan kembali jalur sutra itu bisa mendorong perekonomian Provinsi Ningxia semakin berkembang. Gayung pun bersambut. Presiden Tiongkok Xi Jinping menjanjikan realisasi jalur sutra saat berkunjung ke Yin Chuan pada September 2013.
Menurut Hao, mulai tahun lalu pihaknya mengembangkan ekspor ke negara-negara Arab. Saat ini sudah cukup banyak komoditas dari Provinsi Ningxia yang diekspor ke negara-negara di Timur Tengah, termasuk daging. Negara-negara tersebut mau mengimpor bahan makanan karena ada jaminan kehalalan produk.
Ningxia merupakan provinsi dengan jumlah penduduk muslim yang cukup besar. Dengan luas lahan sekitar 51 ribu kilometer persegi, Ningxia berpenduduk 6,54 juta jiwa yang 35 persen di antaranya adalah muslim. Para penduduk muslim tersebut berasal dari etnis Hui. \"Kami juga punya 46,1 miliar ton cadangan batu bara. Itu yang sudah terdeteksi,\" tuturnya.
Hal senada disampaikan Wapemred harian Ningxia Zhang Liwei yang kemarin ikut berdiskusi bersama delegasi Jawa Pos. Berdasar data, cukup banyak negara yang tertarik untuk berhubungan dengan Ningxia. Sedikitnya 20 perwakilan negara yang didominasi Timur Tengah telah datang ke Ningxia dan melihat potensi di provinsi tersebut.
Pemerintah Kota Yin Chuan juga sempat menggelar ekspo yang di luar dugaan dibanjiri pengunjung. Tercatat sekitar 37 ribu pengunjung memadati ekspo yang bertema perdagangan dan ekonomi itu. \"Dalam setahun, kami sukses mengadakan perjanjian investasi senilai 355,8 miliar yuan,\" ujarnya.
Beberapa contoh kerja sama yang dilakukan adalah kerja sama pertanian wortel dengan negara Mauritania pada 2013. Juga, kerja sama perbankan antara Tiongkok dan Arab Saudi serta kerja sama di bidang sumber daya alam dengan Uni Emirat Arab senilai 30 miliar yuan. \"Kami juga aktif melakukan pertukaran pelajar dengan Syria,\" lanjutnya.
Bagaimana soal kerja sama dengan Indonesia\" Wapemred Jawa Pos Abdul Rokhim mengungkapkan, dengan kondisi saat ini, sebaiknya Ningxia juga menjalin kerja sama dengan Indonesia. \"Kerja sama ini menarik karena berkaitan dengan orang muslim. Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Di Ningxia juga banyak warga muslim,\" ujarnya.
Mendapat tantangan tersebut, Wakil Kepala Bagian Propaganda Ningxia Ma Yuzhen menyatakan antusiasmenya. Pihaknya akan membicarakan hal tersebut lebih lanjut dengan pemerintah Ningxia. \"Kami berharap Jawa Pos juga bisa mempromosikan Ningxia kepada masyarakat Indonesia,\" ungkapnya.
Direktur Pemberitaan JTV Imam Syafii menyampaikan, kerja sama antar kedua negara sangat baik untuk kepentingan umat muslim. \"Indonesia setiap tahun mengirim 220 ribu jamaah haji dan ratusan ribu jamaah umrah. Itu menunjukkan perekonomian warga kedua negara makin berkembang dan membuka peluang kerja sama,\" urainya. Misalnya, persinggahan jamaah umrah yang biasanya ke Turki dialihkan ke Ningxia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: