>

Ditunjuk Menag, Kalahkan Pesaing dari Sumsel-Sumbar

Ditunjuk Menag, Kalahkan Pesaing dari Sumsel-Sumbar

Ponpes As”ad,  Tuan Rumah MQK Tingkat Nasional


MENJADI tuan rumah sebuah ajang nasional tentunya menjadi dambaan setiap daerah. Namun, tidaklah mudah untuk meyakinkan pemerintah pusat. Kini, Ponpes As”ad telah dipercaya untuk menjadi tuan rumah pada ajang MQK Nasional ke-V

FATHUL MUBARAK

MUSABAQAH Qira”atil Kutub Nasional (MQKN) V sudah dibuka oleh Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin. Pondok Pesantren (Ponpes) As”ad Olak Kemang Seberang Kota Jambi ditunjuk oleh Menteri Agama sebagai tuan rumah. Penunjukan sebagai tuan rumah sudah dipertimbangkan secara matang oleh Menag, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jambi.

 Ada dua Provinsi yang telah mengajukan ingin menjadi tuan rumah MQKN V ini. Yaitu, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Apabila dilihat dari kemajuan daerah, dua Provinsi tersebut yang paling layak sebagai tuan rumah MQK tersebut. Namun, kegigihan Pemprov Jambi dan kesiapan Ponpoes As”ad membuat Menag menunjuk Provinsi Jambi sebagai tuan rumah.

“Dua Provinsi yang juga ingin meminta MQK di Provinsi mereka adalah, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan,” kata Pimpinan Ponpes As”ad Olak Kemang, Kh. Najmi Qodir, saat dikonfirmasi harian ini, (4/9) kemarin. 

Penunjukan sebagai tuan rumah, sesuatu yang sangat luar biasa. Sebelum ditunjuk, tim dari Menag turun melakukan pengecekan lokasi terlebih dahulu. Pengecekan sudah dilakukan satu tahun yang lalu.

“Kebetulan, dukungan Pak Gubernur sangat luar biasa,” tandasnya. Acara nasional yang diadakan di Ponpes As”ad ini juga menjadi catatan penting bagi Najmi. Bagaimana tidak, Ponpes yang dipimpinnya sudah puluhan tahun itu bisa terkenal di mata Nasional. 

“Saya bersyukur dan gembiralah acara ini diadakan di Jambi,” jelasnya. Dari seluruh Provinsi di Indonesaia yang hadir di acara MQK, dikatakan Najmi, ada 8 Provinsi yang mondok di Ponpes As”ad. Yaitu, Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Gorontalo, Bali, dan Provinsi Sulawesi Barat. Dari 8 Provinsi itu, peserta yang nginap di Ponpes As”ad sebanyak 526 peserta.

Dengan diadakannya acara MQK tersebut, Najmi berharap agar Ponpes di Jambi lebih baik. Dia juga berharap agar peserta dari As”ad mendapatkan juara. Tak hanya peserta dari As”ad saja yang menjadi harapan Najmi, yaitu, peserta Jambi 1 juga menjadi harapan. “Kito harap dapat juara. Meskipun tidak dapat, kita harap maklum,kareno baru pertamo kali kito maju sendiri,” tandasnya.

Ada beberapa kitab di Ponpes As”ad yang diperlombakan, diantaranya, kitab kuning Fathul Mu”in untuk Fiqih, Tafsir Jalalen, untuk hadits menggunakan Buhari Muslim, debat Bahasa Arab juga diperlombakan.

Rencananya, dikatakan Najmi, kitab di Ponpes As”ad juga akan disamakan dengan kitab-kitab kuning yang ada di Ponpes di Pulau Jawa. Namun, masih ada keterbatasan membuat hal tersebut masih mengganjal. Terutama masalah biaya untuk mendatangkan buku. 

“Kalau untuk guru kita sudah siap,” jelasnya. Diakuinya, jumlah santri di Ponpes As”ad saat ini kurang lebih 2.100 santri dan 119 guru. Dari jumlah tersebut, guru yang sudah PNS sebanyak 10 orang. Diajang perlombaan MQK, As”ad mengirimkan 46 peserta, 23 diantaranya putri. 

Kegiatan belajar mengajar di Ponpes As”ad, mulai dari pagi hingga malam. \"Malam kegiatan yang paling utama, yaitu pengajian kitab kuning. Kalau siang campur dengan pelajaran umum,” ujarnya.

Untuk diketahui, Ponpes As”ad Olak Kemang ini didirikan 1951 lalu. Yang mendirikan adalah orang tua dari Najmi, yaitu, Kh. Abdul Qodir Ibrahim, pada waktu itu, Abdul Qodir baru berusia 37 tahun. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: