>

Mulai dari Jalan Kaki Hingga Naik Sepeda Motor

Mulai dari Jalan Kaki Hingga Naik Sepeda Motor

Lebih Dekat dengan Persatuan Jamu Gendong Jambi

IBARAT sapu lidi, jika bersama-sama, maka akan menjadi satu kekuatan. Demikian yang tiru oleh para penjual jamu gendong di Kota Jambi. Merasa satu perjuangan, mereka membuat sebuah perkumpulan

 

WAWAN & MARDIAN / JAMBI EKSPRES

 

PULUHAN orang ibu-ibu dengan seragam khas baju kebaya hitam lengkap dengan kerudung berbondong menggendong bakul yang  berisi botol-botol jamu tampak berpose dalam sebuah foto.

“Ini foto saat kami mengikuti pawai pembangunan HUTKemerdekaanRI,” ujar Tika kepada Jambi Ekspres.

Sustrianawati, atau yang biasa di panggil “Tika” merupakan anggota dari perkumpulan pedagang jamu gendong di Kota Jambi.

Perempuan paruh baya asal Jawa ini sudah berumur 41 tahun dan sudah belasan tahun menjual jamu keliling. Mulai dari jalan kaki, naik sepeda hingga saat ini menggunakan motor.

Dikatakan Tika, apa yang dilakukannya ini, juga dilakukan oleh ratusan pedagang jamu gendong lainnya di Provinsi Jambi. oleh sebab itu, beberapa tahun lalu, ada pemikiran untuk menyatukan para pedagang jamu dalam satu wadah.

“Awalnya hanya beberapa orang saja, tapi lama kelamaan, perkumpulan ini bisa bermanfaat bagi anggotanya. Sehingga, banyak yang bergabung,”ungkap Tika.

Rasa satu perjuangan, satu nasib mendasari mereka untuk terus berkumpul dalam wadah ini. Perkumpulan ini juga dibina oleh pihak pemerintah, sehingga terkadang ada bantuan-bantuan yang mereka dapatkan dari pemda.

Kelopok jamu gendong ini, juga selalu mengikuti di acara-acara hari HUTKotaataupun HUTKemerdekanRI. Jamu gendong beranggota kurang lebih 40 orang.

“Awalnya, persatuan ini didirikan dari penjual jamu yang berada di Rt 11 Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan, sekarang anggotanya sudah banyak menyebar di Kota Jambi,”sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: