>

City Dalam Bahaya

City Dalam Bahaya

1 Bayern Muenchen v  Manchester City 0

MUENCHEN-Meski berstatus jawara Premier League, Manchester City belum menunjukkan diri sebagai nama besar di Liga Champions. Di laga perdananya, klub berjuluk The Citizens tersebut harus menelan kekalahan dari jawara lima kali Liga Champions Bayern Muenchen 0-1 kemarin (18/9) dini hari WIB.

      Gol semata wayang Die Rotten dicetak bek tengah Jerome Boateng tiga menit sebelum bubaran. Memanfaatkan kemelut di depan gawang City, Boateng menendang bola ke tiang jauh gawang yang dikawal Joe Hart. Bola yang sempat membentur pemain City membuat Hart tak bisa menghalau tendangan bek timnas Jerman tersebut.

      Hasil tersebut membuat City harus segera berbenah jika ingin lolos dari grup neraka tersebut. Sebab, anggota grup E lainnya, AS Roma, menang besar 5-1 atas CSKA Moscow. Dua peringkat teratas pun dikuasai Roma dan Bayern.

      Memang, terlalu dini untuk memprediksi siapa yang lolos ke babak selanjutnya. Namun, dengan noda satu kekalahan, peluang mereka ke babak selanjutnya semakin sempit. Apalagi, Roma memiliki tabungan gol yang cukup banyak.

      Kekalahan di kandang Bayern, Allianz Arena, tersebut seperti pil pahit bagi City. Sebab, mereka seharusnya layak membawa pulang setidaknya satu poin di laga tersebut. Hampir selama 90 menit mereka mampu mempertahankan diri dari gempuran pasukan Josep \"Pep\" Guardiola.

      Pertahanan City sangat kokoh. Barisan bek juga solid. Bahkan, kiper Joe Hart beberapa kali melakukan penyelamatan. Total, sembilan tembakan pemain Muenchen berakhir di tangan kiper timnas Inggris tersebut. Sayangnya, petaka justru datang di akhir laga.

      \"Saya sebenarnya sudah memprediksi arah bola. Tapi arah bola yang sedikit berubah gara-gara defleksi membuat malapetaka bagi kami. Jerome Boateng tiba-tiba datang dari belakang dan menjadi hantu bagi kami,\" kata Hart seperti dikutip FA.

      Di babak pertama, kiper yang dipromosikan ke skuad utama City di era Roberto Mancini itu mengandaskan sundulan jarak dekat winger Thomas Mueller. Dia juga membuat Mueller terbatas ruang tembaknya saat berhadapan dengan gawang yang sudah melompong.

      Sayangnya, kegemilangan Hart tidak diikuti para pemain lain. Serangan dari kedua sayap yang digalang Jesus Navas di kanan dan Samir Nasri di kiri dalam format 4-2-3-1 tidak banyak berbuah peluang berbahaya. Sebagian besar serangan City justru lebih banyak berkutat di sayap kanan.

      Masuknya Sergio Aguero menggantikan Edin Dzeko dan Aleksandar Kolarov di babak kedua tidak membuat City lebih baik. Gelandang jangkar Yaya Toure dan gelandang serang David Silva bermain di bawah form.

      Pertahanan kokoh City mendapat pujian Guardiola. Menurut dia, benteng City hampir sempurna. Mereka mampu membuat para pemain Bayern mengalami deadlock hingga tembakan harus datang dari second line bahkan bek.

      \"Gol tersebut adalah bagian yang tersulit dalam laga ini. Saya mengenal Manuel Pellegrini dengan baik. Pergerakan defensif para pemain benar-benar first class, hampir sempurna,\" kata Guardiola seperti dikutip Manchester Evening News.

      Dalam laga tersebut, Guardiola memainkan skema 4-3-3. Mantan pelatih Barcelona itu bereksperimen dengan memainkan David Alaba sebagai trio gelandang bersama Xabi Alonso dan Philipp Lahm. Padahal, posisi reguler pemain timnas Austria itu adalah bek kiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: