>

HBA Sukses Turunkan Kemiskinan

HBA Sukses Turunkan Kemiskinan

Lewat PNPM Mandiri

Hari ini,  Pelaku PNPM Berkumpul

JAMBI – Angka kemiskinan di Provinsi Jambi sudah menunjukkan penurunan luar biasa. Hal itu dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi melalui beberapa program. Diantaranya, Samisake, PNPM Mandiri Pedesaan dan beberapa program andalan lainnya. Tahun 2013 yang lalu, angka kemiskinan mencapai 8,41 persen. Kemudian turun menjadi 7,92 persen pada Maret 2014. Penurunan angka kemiskinan ini memang menjadi program dari Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) dan Fachrori Umar.  

       Program PNPM Mandiri Pedesaan ini disambut baik oleh masyarakat. Hal tersebut terlihat pada kehadiran dalam kegiatan perencanaan. Dan antusias masyarakat dalam membangun Jambi dengan menggunakan dana PNPM Mandiri Pedesaan itu sendiri. Tahun 2014, Provinsi Jambi mendapatkan alokasi PNPM Mandiri Pedesaan sebesar Rp 77,55 Miliar. Anggaran ini mencakup 9 Kabupaten dengan menjangkau 83 Kecamatan yang ada di Provinsi Jambi. Program PNPM ini juga menyerap tenaga kerja yang sangat luar biasa, tenaga kerja yang diserap berasal dari warga lokal dengan mengutamakan warga Rumah Tangga Miskin (RTM).

Program PNPM Mandiri Pedesaan benar-benar menyentuh kebutuhan peningkatan ekonomi di pedesaan. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan (BPMPP) Provinsi Jambi Dra Hj Eni Harriyati memberikan apresiasi besar terhadap tingginya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Provinsi Jambi.

“Memang seperti itu yang diharapkan. Tanggung jawab pembangunan berada ditangan masyarakat. Sementara pemerintah hanya memberikan fasilitas pendukung,” katanya.

Menurutnya, nilai-nilai yang sudah tertanam pada masyarakat ini merupakan modal yang tak ternilai dalam pembangunan dimasa mendatang. Untuk itu, Kaban berharap bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Selain itu, Kaban juga meminta agar keberhasilan yang telah diraih PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Jambi bisa ditingkatkan. Hal ini mengingat bahwa Provinsi Jambi merupakan penerima anugerah Sikompak Award, sebuah penghargaan tertinggi dalam PNPM Mandiri Perdesaan selama lima tahun berturut-turut.

“Kita juga patut bersyukur bahwa Gubernur Jambi telah memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan PNPM. Ini juga modal yang sangat berharga. Saya yakin PNPM akan lebih baik lagi dimasa mendatang,” katanya.

Lanjutnya, PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Jambi tahun 2014 masih didominasi oleh kegiatan pembangunan prasarana penunjang ekonomi di pedesaan. Dari total anggaran sebesar Rp 77.55 M, 63,12 persennya dialokasikan untuk kegiatan prasarana, seperti pembukaan jalan baru, perkerasan, jalan rabat beton, PLTMH, pasar desa, irigasi, sarana air bersih, dan dermaga tambatan perahu.

Porsi di bidang pendidikan berada diurutan berikutnya dengan persentase sebesar 25,80 persen, yang diperuntukkan bagi pembangunan TK/PAUD, Madrasah, Beasiswa dan honor guru, serta pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat. Kemudian, Simpan SPP dengan alokasi sebesar 9,79 persen, yang diperuntukkan bagi 215 kelompok SPP dengan 1.830 pemanfaat.

Sedangkan dibidang kesehatan, alokasi yang dikeluarkan sebesar 1,28 persen, yang diperuntukkan bagi pembangunan posyandu/poliklinik desa.

Selain PNPM Mandiri Perdesaan, Provinsi Jambi juga mendapatkan alokasi PNPM Integrasi dengan alokasi Rp 12.300.000.000 di Kabupaten Batanghari, Sarolangun, dan Kerinci. Sama halnya dengan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Kegiatan prasarana ekonomi dari anggaran PNPM Integrasi juga menempati porsi terbanyak, yaitu sebesar 56,94 persen, kemudian SPP 22,31 persen, dan bidang kesehatan 20,57 persen.

Selanjutnya juga terdapat kegiatan MP3KI di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Sarolangun, Batanghari, dan Tanjungjabung Timur. Keempat Kabupaten ini memperoleh alokasi total sebesar Rp 12.891.000.000.

 “Khusus untuk kegiatan PNPM Integrasi, keputusan terakhir berada di musyawarah antar Kecamatan yang dilaksanakan ditingkat Kabupaten. Semuanya diputuskan dengan demokratis berdasarkan pertimbangan kebutuhan peningkatan ekonomi, diperlukan oleh orang banyak, bisa dilaksanakan oleh masyarakat, dan tersedia material lokal,” kata Kaban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: