HUT TNI Ke-69, Tanjung Perak Ditutup

HUT TNI Ke-69, Tanjung Perak Ditutup

SURABAYA - Terkait perayaan puncak HUT TNI Ke-69 diselenggarakan hari ini (7/10), alur pelayaran barat Surabaya (APBS) hingga alur pelayaran timur Surabaya (APTS) sempat mengalami penutupan untuk lima jam. Acara dimulai pukul 06.00 hingga 12.00.

Walaupun penutupan untuk beberapa jam saja. Namun, dampak yang ditimbulkan lumayan besar. Yakni, kepadatan yang terjadi di sepanjang 25 mil laut zona labuh kapal. Paling utama ialah, kapal yang mengangkut penumpang akan mengalami kesulitan untuk sandar dan berlayar.

Kepala Humas PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Dhany R Agustian mengungkapkan, mengenai kepadatan di zona labuh itu terjadi mulai zona labuh gresik hingga zona labuh depan tanjung perak. Hingga kemarin (6/10) sudah ada 130 kapal yang menumpuk dari kondisi normal hanya 80 unit kapal. Kapal yang berlabuh itu menunggu antrian untuk sandar di pelabuhan. \"Mungkin besok bisa saja jumlahnya bertambah,\" ujarnya.

Upaya yang sudah dilakukan ialah, memberikan pengertian dan pemberitahuan kepada pengguna jasa untuk bisa memahami bahwa ini merupakan acara besar. Untuk teknisnya, Dhany belum mengetahui secara pasti bagaimana caranya. \"Kemungkinan bisa merubah jadwal dengan menerlambatkan jadwal keberangkatan. Ataupun, untuk yang sudah berlayar bisa mengurangi kecepatan kepal,\" jelasnya.

Dhany menerangkan nanti ada 19 kapal yang akan sandar. Mulai dari kapal cargo hingga kapal penumpang. \"Kami mengutamakan kapal penumpang untuk sandar,\" ungkapnya. Namun, melihat kondisi perayaan puncak HUT TNI Ke-69 dirinya khawatir bahwa empat kapal penumpang (lihat grafis) yang akan sandar tidak bisa masuk ke pelabuhan.

Hal tersebut dikarenakan, waktu sandar keempat kapal itu berada pada jam-jam yang dipakai untuk parade.

 

Keempat kapal tersebut yang diperkirakan yang terhambat untuk bersandar di pelabuhan tanjung perak. \"Kami akan segera menghubungi pihak kapal. Mungkin bisa mengkondisikan,\" terangnya. Karena, jika ada kapal penumpang yang tiba hendak sandar tidak diperbolehkan, dikhawatirkan akan merugikan penumpang yang berada di atas kapal. \"Kan kasihan, mereka sudah menempuh perjalanan jauh. Setelah akan sandar tidak bisa,\" tambahnya.

Walaupun begitu pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena memang ini merupakan hajat yang besar. \"Mau tidak mau kami harus menutup sementara agar tidak ada kendala kapal berlayar ketika parade kapal perang dilangsungkan,\" imbuhnya.

Untuk mengurai kemacetan serta penumpukan kapal pada zona labuh. Dhany menjelaskan dirinya membutuhkan waktu 14 hari untuk normalisasi kapal. \"Itu sudah waktu paling cepat untuk mengurai kepadatan kapal dengan mengatur ulang waktu tunggu kapal,\" papar Dhany.

(ind)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: