Pembunuh Ucok Teman Sekamar
Motiv Pembunuhan Karena Masalah Utang
JAMBI – Akhirnya, kasus pembunuhan terhadap Candra Lucky Hutabarat alias Ucok (26) terungkap. Ucok dibunuh oleh teman satu kamar kostnya sendiri, yakni Ipan HS Bin Hasan Malik (22), warga Desa Teluk, Kelurahan Jembatan Emas, Kecamatan Batanghari.
Senin (20/10) sekitar pukul 10.00 Wib, didampingi keluarga, pelaku menyerahkan diri ke Polisi Resor Kota (Polresta) Jambi. Pelaku adalah rekan kerja di Gudang Indomaret.
Kasubag Humas Polresta Jambi, AKP Sri Kurniati, mengatakan bahwa Ipan diserahkan langsung oleh pihak keluarga dan Kepala Desa Teluk, ke Mapolresta Jambi, Senin (kemarin,red) pagi. “Motif pembunuhannya, masalah utang piutang, yang berutang itu korban,” ujar AKP Sri Kurniati, kepada sejumlah wartawan di kantornya, Senin (20/10) kemarin.
Lebih lanjut Ia menerangkan, bahwa setelah penemuan mayat Ucok, Jumat (18/10) lalu, pihak Polresta Jambi, bergegas melakukan penyelidikan dan menduga yang melakukan adalah teman sekamar. Pasalnya, pasca kejadian Ipan (pelaku,red) sudah tak terlihat dan tidak diketahui keberadaannya.
“Penyidik langsung berbincang dengan pihak keluarga. Setelah itu mereka menyanggupi untuk menyerahkan pelaku,” terang Sri, kemarin.
Sementara itu, Ipan, mengatakan menghabisi nyawa Ucok, pada Rabu (15/10) malam, karena masalah utang – piutang, yang tak dikunjung bayar oleh korban. Bahkan, Ipan mengaku motor miliknya ikut digadai untuk memberikan pinjaman kepada korban.
Tidak hanya itu, Ucok, yang baru dikenalnya sekitar 4 bulan terakhir, sering memerasnya. Mulai dari nominal Rp800 ribu, Rp 300 ribu, hingga Rp 200 ribu. Bahkan, menurut pelaku, setiap menerima gaji, uang miliknya ada yang diambil oleh Ucok.
“Mau seperti itu, karena balas budi. Dia yang numpangin kosan sebelum sayo kerjo. Uang tu digunokannyo untuk nyabu,” akunya.
Kejadian berdarah itu, bermula saat Ipan menagih uang kepada korban, yang digunakan untuk membayar hutang korban senilai Rp200 ribu, ke Jakfar, teman satu kantornya.“Sayo yang disuruh Ucok minjamnyo. Karno kawan lain sudah dak pecayo lagi dengan Dio. Janjinyo dibayar cepat tapi dak jugo, sayo kan jadi dak enak,” kata Ipan, kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Lebih lanjut Ia menerangkan, untuk menutupi uang tersebut, Selasa (14/10), dirinya meminta uang kepada kakaknya dengan alasan untuk membeli handphone senilai Rp300 ribu. Tapi uang itu digunakannya untuk membayar hutang dan sisanya kembali diambil oleh Ucok. “Uangnyo Dio (Ucok,red) gunokan untuk nyabu lagi,” terangnya.
Namun keesokan harinya, Rabu (15/10), Ipan tidak masuk kerja karena takut dicari oleh kakaknya, karena belum membeli handphone. Sore harinya, Ucok pulang dari kerja, dan Ia bertanya apakah ada yang mencarinya. Ucok menjawab ada, yakni kakak Ipan, dan mengatakan bahwa Ipan tidak masuk kerja.
“ Sayo bilang lah, masak kau macam itu dengan aku Cok, kurang baik apo lagi aku dengan kau, aku ngutang dengan orang untuk minjami kau duit, kau enak masuk kerjo aku idak. Dijawabnyo, itu kan urusan kau, bukan aku,” tuturnya.
Kesal jawaban tersebut, Ipan langsung mengancam untuk melaporkan terkait dengan kelakuan korban kepada orang lain. Namun, korban langsung mencekik lehernya sembari mengatakan “nak mati kau”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: