Batu Cincin dan Status Sosial
PERKEMBANGAN batu cincin dewasa ini kian marak, berbagai toko dan gerai batu cincin pun bermunculan menawarkan kualitas dan kuantitas batu, termasuk di Provinsi Jambi.
Menariknya, berkembangnya hiasan jari-jari tangan tersebut tak dijadikan aksesoris atau hiasan semata, atau sekedar terlihat indah dan maco, namun, telah menjadi simbol eksistensi dan status sosial di komunitas tertentu. Tak heran jika penggemar batu cincin rela menghabiskan ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah hanya untuk sekedar membeli batu cincin.
‘’Di komunitas tertentu mungkin batu cincin sebagai simbol kelas sosial, karena bagi pemakainya terlihat lebih eklusif,’‘ kata Dwi Nugroho, penyuka batu cincin kepada koran ini Kamis (22/10) kemarin.
Dirinya juga mengakui telah menghabiskan uang sekitar 10 juta hanya untuk membeli batu cincin.
‘’Bagi saya batu cincin untuk dikoleksi dan untuk mempercantik jari-jari tangan saja, bahkan saya terlihat lebih confident jika saya memakainya,’‘ ungkapnya.
Sementara pemilik gerai batu cicin, Cahaya Ruby, Andi mengatakan bahwa batu cincin juga bagian dari status sosial mengingat yang menggunakan batu cincin tersebut terlihat lebih menawan dan terkesan mewah.
‘’Jelas, karena yang menggunakannya lebih cantik dan lebih percaya diri di dalam komunitas sosialnya, artinyakan bisa saja ada hubungannya dengan status sosial,’‘ sebutnya.
Untuk terlihat menawan dan menarik, batu yang digunakan juga harus terlihat bagus, jika bagus tentu agak mahal dari pada batu biasa.
‘’Misalnya untuk batu bacan harganya di atas Rp 1 juta bahkan ada yang membeli batu bacan di sini seharga Rp 8 juta, itu artinya untuk kalangan-kalangan tertentus saja yang menggunakannya,’’ tandasnya.
(fth/azk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: