PSK Beroperasi Lagi : Cermin Lemahnya Akidah Umat

PSK Beroperasi Lagi : Cermin Lemahnya Akidah Umat

Oleh Abd. Mukti, S.Ag

 

       LOKALISASI Pucuk dan Langit Biru di Jambi telah ditutup oleh Pemkot Jambi (Senin,13/10) lalu.Namun tidak lama berselang,para pekerja seks komersial (PSK) itu masih tetap nekat membuka praktek. Mereka diduga menerima tamu secara diam-diam tanpa diketahui tim gabungan yang bertugas menjaga kedua lokalisasi itu.

     Jihan Maharani,mantan PSK Langit Biru,Kamis (16/10) secara diam-diam masih menerima tamu laki-laki hidung belang.Padahal dia adalah pembaca deklarasi penutupan lokalisasi. Terungkapnya dugaan transaksi itu setelah warga melihat Jihan membayar sewa kamar sebesar Rp.20 ribu. Namun sayang, lelaki hidung belang sebagai tamunya keburu menghilang sebelum tertangkap petugas.

     Diduga kuat para PSK mantan penghuni lokalisasi Payosigadung atau Pucuk dan Langit Biru tidak sedikit yang masih menjajakan tubuhnya sebagai penikmat sesaat, baik di hotel plus, panti pijat plus, atau di tempat-tempat hiburan lainnya yang tidak terdeteksi oleh petugas. Bahkan dugaan kuat masih ada banyak PSK yang eksodus ke daerah lain yang ‘cukup’ menjanjikan untuk melakukan perbuatan haram itu.

Bisnis Menggiurkan

     Mengapa para PSK masih beroperasi lagi ? Karena bisnis perzinaan di negeri yang menganut sistem demokrasi-liberal ini,hasilnya cukup menggiurkan.Betapa tidak,peredaran uang di lokalisasi Payo Sigadung Kota Jambi, sebelum ditutup dalam seharinya bisa mencapai angka Rp 1 miliar. Banyaknya rumah dan gedung mewah milik mucikari di lokalisasi Pucuk ini berindikasi bahwa bisnis barang haram ini cukup menggiurkan.(The Jambi Times.com,8/2013).

       Penghasilan mucikarinya pun sebelum ditutup, cukup mencengangkan.Jika dia punya “anak buah” banyak, dalam satu hari bisa mendapat Rp.10 juta. Jika PSK itu merupakan primadona di tempatnya, penghasilannya dalam satu bulan bisa mencapai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.Pengakuan salah seorang PSK, dalam seharinya dia bisa melayani tamu 5-8 orang.\'Kalau lagi sepi 5 tamulah bang,\'ujar Bunga( nama samaran-red) sembari mengisap rokok filternya dalam-dalam. Selain dari tarif melayani tamu, Bunga juga mendapat tip dari menemani tamunya minum yang kisarannya cukup lumayan.\'Lumayan tipnya bang. Ada yang ngasih Rp 100 ribu ada yang lebih,\'kata Bunga yang bertubuh sintal.

Lemahnya Akidah Umat

     Faktor ekonomi atau kemiskinan sebagai penyebab ‘membandelnya’para PSK ke dunia hitam tentu itu bukan faktor dominan. Karena, walau bagaimanapun ekonominya, kalau akidah atau keimanannya kuat,mereka tidak akan menjadi penjaja seks apalagi mucikari.Rasulullah saw bersabda, “Hendaknya kalian menjauhi perbuatan zina, karena akan mengakibatkan empat hal yang merusak, yaitu menghilangkan kewibawaan dan keceriaan wajah, memutuskan rezeki (mengakibatkan kefakiran),mengundang kutukan Allah, dan menyebabkan kekal dalam neraka”. (HR.Thabrani dari Ibn Abbas).

      Hadis ini sekaligus membantah pernyataan banyak orang yang sering menyatakan bahwa salah satu penyebab perbuatan zina adalah karena faktor ekonomi atau kemiskinan. Justru perbuatan zina itulah yang akan menjerumuskan pelakunya pada jurang kemiskinan. Dan jika pun terlihat memiliki harta, itu hanya bersifat semu dan sementara. Yang pasti ujungnya akan habis tak berbekas. Hartanya tidak berkah.

      Walau profesi itu dapat mendatangkan uang yang cukup banyak, tapi jika dalam hati dan jiwanya seseorang itu terpatri keimanan atau akidah Islam yang kokoh, insya Allah orang tersebut tidak akan tergoda dengan rayuan setan terlaknat itu. Hal ini sebagaimana yang pernah disabdakan Baginda Nabi saw,”Tidaklah seseorang itu  berzina ketika itu ia mukmin, dan tidaklah seseorang itu mencuri ketika itu ia mukmin, dan tidaklah seseorang itu minum minuman keras ketika itu ia mukmin” (HR.Muslim).

      Ini artinya, bahwa antara keimanan tidak akan bisa bergabung dengan kemaksiatan. Jika ia beriman (mukmin), niscaya ia tidak akan melakukan maksiat. Dan sebaliknya, jika ia maksiat berarti imannya telah lepas dari jiwanya. Kalau ia sadar dan bertobat, insya Allah imannya akan kembali lagi.

Intensifkan Dakwah Islam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: